Di Inggris, Presiden Jokowi Bicara Soal Reformasi Ekonomi
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan pimpinan lembaga keuangan internasional di Grosvenor House,Inggris, menganggap pelemahan ekonomi akan dija
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan pimpinan lembaga keuangan internasional di Grosvenor House,Inggris, menganggap pelemahan ekonomi akan dijadikan momentum bagi Indonesia untuk melakukan reformasi ekonomi,
"Pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi kami untuk melakukan reformasi ekonomi," kata Presiden berdasarkan keterangan Tim Komunikasi Presiden, Selasa (19/4/2016).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan reformasi ekonomi tersebut ada pihak yang setuju dan ada tidak sedikit pula yang menolak.
"Tapi kami tegaskan bahwa reformasi harus berjalan dan terus berjalan," ujar
Menurutnya yang menjadi fokus dalam mekukan reformasi ekonomi adalah keterbukaan dan kompetisi.
"Kami harus terbuka dan tidak mungkin lagi menjadi tertutup," kata Presiden.
Kompetisi, lanjut Presiden, akan membawa perbaikan dan menuju kondisi yang lebih baik.
Presiden memberikan contoh apa yang terjadi di sektor penerbangan, dimana pada awalnya hanya terdapat 3 maskapai penerbangan.
"Tapi setelah terbuka, kini telah terdapat 70 maskapai penerbangan. Bahkan dengan kompetisi yang sangat ketat Garuda nyaris bangkrut dua kali," kata Presiden
Saat ini, industri penerbangan telah tumbuh tiga kali lipat akibat kompetisi yang sangat ketat.
"Tiket menjadi lebih murah dan masyarakat memiliki banyak pilihan penerbangan."
"Bahkan Garuda berhasil bangkit dan kini telah menjadi satu dari tujuh maskapai penerbangan terbaik dunia dan diberi lima bintang," ujar Presiden.
Kompetisi seperti itu juga dialami sektor perbankan, stasiun pengisian bahan bakar, dan bioskop.
"Sekarang kami melakukan deregulasi dan membuka banyak sektor," ucap Presiden.
Turut hadir dalam pertemuantersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.
Sebelum pertemuan, Menteri Keuangan menjelaskan kepada wartawan bahwa diharapkan para investor mendengarkan langsung visi dari Presiden dan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas perekonomian, serta selalu berupaya untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Yang ingin kita capai adalah agar mereka selalu percaya kepada kinerja ekonomi Indonesia dan selalu percaya pada arah pengelolaan ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Jokowi," ujar Menkeu.
Di antara delegasi lembaga keuangan internasional yang hadir antara lain: Goldman Sachs, JP Morgan Asset Management, Schroder, Fitch Ratings, dan London Stock Exchange Group.