Terungkap, Siyono Meninggal Karena Ditendang Dadanya oleh Densus 88
Ketika itu, Siyono disebut melawan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Misteri kematian terduga teroris Siyono mulai terungkap. Kapolri Badrodin Haiti mengakui bahwa ada anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror yang menendang bagian dada terduga teroris Siyono saat dalam penahanan.
Badrodin mengaku bahwa Siyono ditendang dengan menggunakan lutut oleh anggota Densus 88 saat melakukan penangkapan pada 10 Maret 2016 lalu.
Fakta tersebut terungkap setelah Badrodin melakukan pengecekan ulang kepada dua anggota Densus 88 yang saat itu terlibat perkelahian dengan Siyono.
Ketika itu, Siyono disebut melawan.
“Setelah di-kroscek, anggota kami mengakui menendang dengan lutut mengenai dada,” ujar Badrodin dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Sebelumnya, penyebab kematian menurut kepolisian karena ada pendarahan di otak, sedangkan dari hasil otopsi karena patahnya tulang rusuk yang mengenai jantung.
Badrodin menegaskan, peristiwa kematian terduga terosis Siyono berawal dari upaya Siyono yang mencoba kabur dari kawalan dua anggota Densus.