Megawati Sampaikan Gagasan Soekarno Dalam Konferensi Partai Politik se-Asia
"Partai dalam konsepsi beliau (Soekarno) dinamakan Partai Pelopor. Partai politik agar efektif dalam menciptakan kesejahteraan rakyat, harus merupakan
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan gagasan Presiden ke-1 RI Soekarno mengenai partai politik.
Hal tersebut disampaikan Megawati saat berpidato di hadapan peserta International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/4/2016).
"Partai dalam konsepsi beliau (Soekarno) dinamakan Partai Pelopor. Partai politik agar efektif dalam menciptakan kesejahteraan rakyat, harus merupakan suatu partai pelopor," kata Megawati.
Partai pelopor yaitu partai yang memiliki disiplin dalam organisasinya.
Disiplin Ideologi, disiplin teori, disiplin gerakan, dan disiplin tindakan.
Untuk menghadirkan kedisiplinan tersebut, kata Megawati di dalam suatu partai dibutuhkan pemimpin.
"Pemimpin yang dimaksud adalah pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpian, dalam arti mampu menciptakan, sekaligus menjalankan kesatuan gagasan dan aksi dalam organisasi," kata Presiden ke-5 RI itu.
Megawati juga menuturkan hal penting lainnya dalam konsepsi mengenai partai pelopor.
Partai harus menjadikan rakyat sebagai cakrawati perjuangan, rakyat sebagai sumber sekaligus muara perjuangan partai.
Karena itu, kata Megawati, tugas utama partai adalah membangun, mengelola, serta menyatukan segenap kekuatan rakyat.
"Tujuannya, agar rakyat yang tadinya onbewust menjadi rakyat yang bewust, rakyat yang tidak sadar menjadi rakyat yang sadar," imbuhnya.
Setelah berhasil menciptakan kesadaran di diri rakyat, lanjut Megawati, tugas berikutnya dari partai pelopor adalah membangkitkan kemauan dan keberanian rakyat untuk terlibat dalam menentukan keputusan-keputusan politik yang penting.
Selain itu, Megawati juga mengingatkan tujuan mendirikan dan membangun suatu partai politik bukanlah semata-mata mengejar kekuasaan politik.
Meskipun, semua memahami, kekuasaan penting sebagai sarana untuk melapangkan perjuangan dalam mensejahterakan rakyat.
Namun tugas dan tanggung jawab partai politik yang sesungguhnya adalah berjuang.
"Berjuang untuk membebaskan rakyat dan bangsa dari penjajahan dalam bentuk apapun yang menyebabkan ketertindasan, kemiskinan, dan kebodohan," imbuhnya.
Menurut Megawati, hal itulah filosofi dan landasan historis berdirinya partai di belahan dunia ketiga dan negara pascakolonial, terutama di Asia, Afrika, dan di Amerika Latin.
Dengan demikian, partai bukan sekedar mesin elektoral.
"Bagi kita, partai adalah alat pembebasan. Itulah motif dan orientasi otentik pendirian partai yang seharusnya selalu kita sadari, kita yakini, dan selalu kita pegang teguh," tuturnya.