Samadikun Hartono Sulit Ditangkap Karena Memiliki Lima Paspor
Dradjad Wibowo menegaskan, tidak ada pengistimewaan terhadap buronan BLBI Samadikun Hartono (SH).
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) Badan Intelijen Negara (BIN) Dradjad Wibowo menegaskan, tidak ada pengistimewaan terhadap buronan BLBI Samadikun Hartono (SH).
Pada Kamis (21/4/2016) malam, Samadikun tiba di Bandara Halim Perdanakusumah dan langsung dijeblokskan ke Lembaga Pemasayarakatan (LP) Salemba.
"Yang beda hanya proses operasinya. SH ini ditangkap melalui sebuah operasi intelijen, kerjasama badan intelijen Indonesia dan China," ungkap Dradjad, Jumat (22/4/2016).
"Saking seriusnya pemerintah China, mereka sampai mengirim utusan khusus, menyusul KaBIN (Sutiyoso) ke London karena bang Yos (panggilan Sutiyoso) sedang mendampingi Presiden dalam kunjungan kenegaraan beliau," tambahnya.
Dijelaskan, perkembangan terjadi sangat cepat di London, dan langsung dilaporkan oleh KaBIN kepada Presiden. KaBIN dan jajaran, cerita Dradjad lagi, langsung terbang kembali ke Shanghai.
"Saya tidak bisa bercerita banyak. Yang jelas, semua harus dilakukan dengan cepat. Meleset sedikit, operasi bisa berantakan, SH mungkin harus dilepas," kata Dradjad.
"SH ini sudah 13 tahun buron. 13 tahun lo. Dia dipulangkan bukan karena ekstradisi. Bandingkan dengan buron BLBI lainnya. Hendra Rahardja (Bank Harapan Sentosa), lari ke Australia, meninggal di sana. Adrian Kiki Ariawan (Bank Surya), buron ke Australia, dipulangkan melalui proses ekstradisi," ungkap Dradjad.
"David Nusa Wijaya (Bank Umum Servitia), ditangkap dalam operasi FBI 13 Januari 2006 di Amerika Serikat. Silakan dilihat sendiri perbedaan prosesnya dan perbedaan kewenangan lembaga yang terlibat," tambahnya.
Sementara Nazarudin buron tidak selama mereka. "Jadi, silakan dianalisis sendiri siapa dan bagaimana proses penangkapannya. Kesenangan Nazarudin memakai Skype membuatnya mudah dikenali dan mudah dilacak," kata Dradjad.
SH lanjut Dradjad, memiliki 5 paspor, sehingga tidak mudah terlacak sebelumnya. Namun, keputusan dan tindakan harus diambil cepat.
"Yang saya tahu, sejak pertama kali mendapat laporan dari KaBIN sekitar seminggu lalu, Presiden mengambil keputusan sangat cepat. Apalagi, pemulangan para buron teresebut sudah menjadi program prioritas pemerintahan Presiden Jokowi-JK," Dradjad memastikan.
KaBIN sebagai pembantu Presiden juga bertindak sangat cepat. Jangan lupa, China ini negara adidaya, mempunyai sistem dan mekanisme hukum sendiri.