Cegah WNI Disandera Abu Sayyaf Pemerintah Disarankan Bentuk Dewan Keamanan Nasional
Guru Besar Universitas Pertahanan, Prof Dr Salim Said menilai sulit untuk membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf karena sudah berada d
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Universitas Pertahanan, Prof Dr Salim Said menilai sulit untuk membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf karena sudah berada di wilayah Filipina.
Dikatakannya, militer Filipina pun cukup kesulitan untuk mengalahkan kelompok Abu Sayyaf yang dikenal militan.
"Tak satu pun tentara Filipina berhasil mengalahkan mereka dan undang-undang negara mereka (Filipina) tidak memungkinkan negara asing untuk masuk ke wilayah mereka," kata Salim dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4/2016).
Salim menyarankan, agar kejadian penyanderaan tidak terulang lagi maka hendaknya dibentuk Dewan Keamanan Nasional.
Disarankannya, Dewan Keamanan Nasional ini berada di bawah presiden yang selama 24 jam bisa melakukan perembukan.
"Sehingga apabila ada orang Indonesia ditangkap, presiden sudah memerintahkan TNI untuk melakukan intersep sebelum mereka memasuki wilayah Filipina," ujarnya.
Dengan seperti itu menjadi ada pencegahan sandera masuk ke Filipina dibajak kelompok separatis.
Sebab menurutnya, pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa jika sandera sudah masuk ke Filipina.
"Sebelum sandera masuk ke Filipina, pasukan komando kita sudah bergerak. Kita sergap dari segala arah, laut maupun udara," tuturnya.