Penangkapan Samadikun Hasil Konsesi Indonesia-Tiongkok
Presiden Jokowi memberikan konsesi begitu banyak ke China
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Syaiful Bahri Ruray menilai penangkapan buronan BLBI Samadikun Hartono tidak lepas dari hubungan baik Indonesia-Tiongkok.
Dikatakannya, menandatangani ekstradisi Samadikun bagi Tiongkok bukan lah hal yang sulit.
"Ini (penangkapan Samadikun) bukan operasi hukum semata, tapi lebih kepada konsesi besar Indonesia-Tiongkok," kata Syaiful dalam diskusi Smartfm di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4/2016).
Syaiful menuturkan, penangkapan Samadikun dikarenakan pemerintah Indonesia memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Tiongkok.
Menurutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa Tiongkok pada pemerintahan Joko Widodo memiliki porsi investasi yang sangat besar dalam mendukung pembangunan infrastruktur.
"Presiden Jokowi memberikan konsesi begitu banyak ke China. Dulu zaman orde bari kita melirik ke Amerika Serikat, Habibie sedikit ke Jerman, SBY kembali ke AS, sekarang ke China. China mendapat konsesi yang besar," ujarnya.
Masih kata Syaiful, dirinya melihat peran Badan Intelijen Negara (BIN) lebih terlihat dapat operasi penangkapan Samadikun.
Menurutnya, penangkapan Samadikun berbeda dengan politikus Demokrat M Nazarudin dimana Polisi dan KPK lebih berperan.
"Ini operasinya kepala BIN, di bawah kepemimpinan Sutiyoso. Beda saat menangkap Nazarudin dengan Samadikun," katanya.