Pramono Anung: Silakan Dukung Calon Ketua Umum Golkar, Tapi Tidak Atas Nama Pemerintah
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menanggapi isu bahwa Istana merestui pencalonan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menanggapi isu bahwa Istana merestui pencalonan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.
Pramono mengatakan sah saja apabila ada yang mendukung seorang calon ketua umum, namun tidak mengatasnamakan Pemerintah.
"Bahwa kemudian ada orang per orang yang memiliki latar belakang sebagai kader partai Golkar, ya silakan saja kalau mau mendukung," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5/2015).
Tetapi dukungan tersebut tidak bisa digeneralisasi sebagai bentuk dukungan presiden, [ihak istana, atau pemerintah.
"Karena yang bersangkutan adalah kader Golkar. Kalau kader Golkar ya monggo-monggo saja untuk memberikan dukungan. Itu urusan personal," kata Pramono.
Pramono mengatakan, Pemerintah tidak akan mencampuri urusan internal Partai Politik, termasuk Golkar yang akan menggelar Munaslub pada tanggal 15 Mei.
"Presiden sampaikan berulang kali, kepada siapa pun maupun calon-calon yang ingin bertemu langsung kepada Pak Presiden."
"Presiden sampaikan bahwa dipersilahkan untuk Golkar menyelenggarakan munasnya secara demokratis. Pemerintah sama sekali tak ingin campur tangan dalam penentuan siapapun yang mau jadi ketum Golkar," kata Pramono.