Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PT Global: Tak Ada Tebusan Bebaskan Sandera

Riswandi bahkan tidak mengetahui bahwa 10 ABK kapal TB Henry sempat disambangi oleh kelompok Abu Sayyaf

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PT Global: Tak Ada Tebusan Bebaskan Sandera
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (tengah) bersama anak buah kapal (ABK) yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf menghadiri upacara serah terima kepada keluarga di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (13/5/2016). Keempat ABK warga Indonesia dibebaskan dari sandera yaitu M Ariyanto Misnan (22/nakhoda), Loren Marinus Petrus Rumawi, Dede Irfan Hilmi (25) dan Samsir (35) diserah terimakan kepada pihak keluarga. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perwakilan Perusahaan PT Global Trans Energy Internasional, Riswandi menegaskan bahwa tidak ada tebusan sama sekali untuk membebaskan ABK yang ditahan selama 28 hari oleh kelompok Abu Sayyaf.

"Sesuai faktanya, tidak ada tebusan apapun," jelasnya di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (13/5/2016).

Riswandi bahkan tidak mengetahui bahwa 10 ABK kapal TB Henry sempat disambangi oleh kelompok Abu Sayyaf saat perjalanan pulang ke Indonesia dari Filipina. Pihaknya baru mengetahui kejadian itu ketika pemerintah menghubungi.

Setelah mengetahui hal itu, perusahaan secara intens selalu menghubungi pemerintah untuk mengetahui kabar terakhir dari pegawainya.

"Kami terus konfirmasi ke pemerintah minta kabar terakhir saja dari empat ABK kami," tambahnya.

Untuk sementara waktu, Riswandi menjelaskan akan menghentikan sementara pengiriman barang menuju Filipina dengan alasan keamanan. Ia juga menyampaikan bahwa kapal yang dibawa dalam kondisi baik.

Berita Rekomendasi

"Kondisinya tidak apa-apa, sekarang sudah di Tarakan, memang dari awal tidak masalah," ungkapnya.

Selain itu, dia berjanji akan memenuhi seluruh hak dari para ABK sesuai dengan arahan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi serta peraturan ketenagakerjaan.

"Kami juga akan beri kompensasi, belum tahu berapa besarnya, nanti kami urus lagi," kata Riswandi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas