Alasan Akom Beri Jalan Kepada Setya Novanto Jabat Ketua Umum Golkar
"Ya begini, ini demokrasi, harus efisien, demokrasi itu harus produktif, demokrasi itu harus untuk memperkuat persatuan, bukan untuk bercerai berai,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnewa.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ade Komarudin atau Akom akhirnya memilih tidak melanjutkan pemilihan Ketua Umum Golkar tahap II.
Meskipun, Akom berhak lolos sebagai calon ketua umum bersama Setya Novanto dengan perolehan 173 suara.
Akom memilih memberikan jalan kepada Novanto untuk menjabat sebagai Ketua Umum Golkar.
"Ya begini, ini demokrasi, harus efisien, demokrasi itu harus produktif, demokrasi itu harus untuk memperkuat persatuan, bukan untuk bercerai berai," kata Akom di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (17/5/2016).
Akom mengatakan setiap orang harus mengendalikan demokrasi dengan baik agar tak menimbulkan perpecahan.
Ia pun menjunjung tinggi kebersamaan dan gotong royong.
Akom membantah bila dirinya sudah memiliki pemikiran mundur pada putaran kedua.
Ia mengaku tidak pernah berkhayal mengenai hal itu.
"Saya cuman ingin mengalir, segala sesuatu yang penting untuk kebaikan semua, tidak untuk kita saja. Paling penting untuk kebaikan semua," imbuhnya.
Akom mengaku mengadepankan kepentingan Golkar yang sedang menuju rekonsiliasi.
Sehingga, ia berpikir bila melanjutkan tahapan pemilihan suara maka Golkar tidak akan rekonsiliatif.
"Orang Indonesia enggak siap kalah, enggak siap menang. Siapnya cuman menang doang, tidak pernah siap kalah. Saya mencintai partai ini dan mencintai negara ini. Saya berusha untuk melakukan kebaikan negara dan partai ini tentunya," ujarnya.