Setya Novanto Terpilih Jadi Ketum Golkar Bukti Serangan Negatif Terhadapnya Mandul
Sebelum mendapatkan posisi orang nomor satu di Golkar, Novanto mendapatkan berbagai serangan dari lawan politiknya.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar menghasilkan Setya Novanto menjadi Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu hingga 2019 mendatang.
Sebelum mendapatkan posisi orang nomor satu di Golkar, Novanto mendapatkan berbagai serangan dari lawan politiknya.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai serangan-serangan dalam politik adalah hal yang biasa dalam perebutan calon Ketum. Namun dengan terpilihnya Novanto menjadi Ketua Umum Golkar membuktikan bahwa serangan-serangan tidak mempan.
"Nyatanya serangan itu tidak berhasil dan gagal dengan telak. Buktinya Setya Novanto menang telak dan angkanya signifikan," kata Qodari saat dikonfirmasi, Rabu (18/5/2016).
Qodari menuturkan, Golkar di bawah kepemimpinan Novanto berpeluang meraih kejayaan. Hal itu didasarkan jika Novanto mengedepankan potensi-potensi yang dimiliki para kader Golkar yang menjadi kepala daerah.
"Kalau dia (Novanto) mengedepankan peluang para kader maka Golkar hasilnya positif. Golkar itu seperti Real Madrid yang banyak bertabur bintang, peran Ketua Umum ibaratnya harus menjadi pelatih dan mengembangkan potensi para kader," tuturnya.
Qodari meyakini jika Novanto mengedepankan potensi dan peran para kader maka Golkar akan berpeluang merebut kembali hati rakyat. Karena bukan tidak mungkin konflik yang terjadi selama setahun lebih kemarin mendapat perhatian dari publik.
"Kalau Ketua Umum bisa mengedepankan potensi kadernya maka suara Golkar akan terangkat. Saya melihat banyak bukti bahwa kepala daerah berhasil mendongkrak suara partainya. Setya Novanto harus memaksimalkan para kader Golkar yang jadi kepala daerah untuk dongkrak suara partai," tukasnya.