Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Jenderal Rebutan Kursi Kabareskrim

Jabatan Kabareskrim kini jadi rebutan jenderal Polri. Setidaknya ada empat jenderal yang akan bertarung.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Empat Jenderal Rebutan Kursi Kabareskrim
youtube
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Pol Anang Iskandar pamitan. Anang yang resmi pensiun dari Polri terhitung 31 Mei nanti, Rabu (18/5/2016) kemarin telah pamitan kepada rekan dan pimpinan di Mabes Polri.

Jabatan Kabareskrim kini jadi rebutan jenderal Polri. Setidaknya ada empat jenderal yang akan bertarung.

Perebutan kursi Kabareskrim ini juga mencerminkan perebutan Kapolri yang juga akan ditinggalkan Jenderal Badrodin Haiti pada akhir Juni nanti.

Empat nama yang berpeluang kuat menjadi Kabareskrim antara Irjen Safarudin yang kini menjabat sebagai Kapolda Kaltim, Irjen Moechgiarto yang kini menjabat Kapolda Metro Jaya, Komjen Tito Karnavian (Kepala BNPT) dan Irjen Anas Yusuf (Gubernur Akpol).

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkap, nama yang akan terpilih menjadi Kabareskrim nantinya bisa berpeluang kuat menduduki kursi Kapolri yang juga akan ditinggalkan Jend Badrodin Haiti akhir Juni nanti karena pensiun.

"Bursa calon Kabareskrim Polri saat ini semakin panas. Sebab, siapa yang akan menjadi Kabareskrim pada akhir Mei ini bisa menjadi gambaran siapa yang akan terpilih menjadi Kapolri. Artinya, pertarungan posisi Kabareskrim menjadi pertarungan kecil, sebelum menuju pertarungan besar, yakni perebutan posisi Kapolri pada Juli mendatang," jelas Neta.

Menurut Neta, akhir pekan ini atau paling lambat pekan depan sudah ada nama Kabareskrim baru yang akan diumumkan kepada publik.

Berita Rekomendasi

Perebutan posisi Kabareskrim akan menjadi panas dan penting, setelah ada sinyal dari Istana bahwa tidak ada perpanjangan jabatan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Apalagi, jajaran institusi keamanan lainnya juga tidak setuju ada perpanjangan jabatan Kapolri karena melanggar UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri.

IPW mengungkap, dalam perebutan posisi Kabareskrim semula ada tiga nama yang muncul ke permukaan, yakni Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin (Akpol 84), Kapolda Metro Jaya Irjen Moegiarto (Akpol 86), dan Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian (Akpol 87).

Belakangan muncul nama Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf (Akpol 84).

"Munculnya nama Anas Yusuf memunculkan spekulasi bahwa jika terpilih sebagai Kabareskrim, diperkirakan mantan Kapolda Jatim itu akan menjadi kuda hitam dalam bursa calon Kapolri," jelas Neta.

Menurut Neta, dengan masuknya nama Anas Yusuf, bursa Kabareskrim pun makin panas karena pertarungannya di antara Akpol 84.

Sementara keberadaan Irjen Moechgiarto dianggap sebagian elit Polri masih terlalu muda dan baru saja duduk sebagai Kapolda Metro sehingga keikutsertaannya dalam bursa Kabareskrim tidak direstui.

IPW berharap, siapa pun yang terpilih menjadi Kabareskrim, soliditas Polri tetap terjaga.

Anang Pamitan
Pamitan Komjen Anang disampaikan dalam acara internal Polri yang dihadiri antara lain Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan sejumlah jenderal bintang tiga,dua dan satu di lingkungan Mabes Polri.

Dalam pidatonya, Anang menyampaikan bahwa pensiun adalah kepastian bagi setiap aparatur negara. Baginya, bukan pergantian status yang menjadi persoalan. Maksimalisasi waktu kerja dan kinerja justru menjadi pencapaian.

Menurut Anang, apa yang sudah dilakukan oleh seluruh jajaran Bareskrim Polri sejak dirinya menjabat pada 3 September 2016 lalu, menunjukkan grafik kerja yang justru menanjak. Meski ia sendiri juga tidak menutup mata bahwa ada beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan.

"Memang tak ada gading yang tak retak. Tapi bukan bagian yang retak itu yang menjadi fokusnya. Justru bagian yang masih mulus, sudah sepatutnya menjadi penilaiannya," ungkap Komjen Anang yang lahir pada 18 Mei 1958 ini.

Selama sembilan bulan menjabat Kabareskrim menggantikan Komjen Budi Waseso pada 3 September 2015, Anang mengklaim berhasil mengungkap sejumlah kasus korupsi, pencucian uang, tindak pidana perdagangan orang dan satwa liar, kejahatan dunia maya, pemalsuan yang merugikan daya saing produk nasional hingga narkotika.

"Pencapaian itu justru hadir karena kerja dan kinerja dari anak buah saya. Tanpa mereka, pastinya saya tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Anang.

Terkait dengan masa pensiunnya yang hanya tinggal menunggu Telegram Rahasia (TR) dari Kapolri, Anang justru bertambah semangat di sisa waktunya itu dengan melakukan perbaikan di internal Bareskrim Polri.

"Menggenjot terciptanya penyidik profesional dan bersertifikasi merupakan tugas saya di sisa masa kerja. Semuanya karena masyarakat sudah begitu merindukan perlindungan, pelayanan dan pengayoman dari aparat kita," kata Anang.

Selain itu, anak tukang cukur dari Mojokerto ini juga menitipkan pesan kepada seluruh jajaran dan penggantinya nanti agar membantu dan mendukung penuh kebijakan dan implementasi Kepala Badan Reserse dan Kriminal yang baru.

"Tugas kita yang belum selesai adalah melakukan penegakan hukum dengan tujuan menyejahterakan masyarakat sesuai dengan tugas kita sebagai aparat negara," tegas Anang. (tribunnews/ter/yls)

Calon Kabareskrim Polri
1. Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin (Akpol 84)
2. Kapolda Metro Jaya Irjen Moegiarto (Akpol 86)
3. Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian (Akpol 87)
4. Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf (Akpol 84)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas