Jaksa Agung Beberkan Lokasi Eksekusi Mati Jilid III
"Kami pasang tenda, saya sudah lihat sendiri. Sekarang ada teknologi drone kan ?," kata Jaksa Agung.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlahan, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mulai membuka rencana pelaksanaan eksekusi hukuman mati jilid III.
Setelah memberi sinyal waktu bertemunya para terpidana mati dengan regu tembak akan berlangsung usai hari raya Idul Fitri 2016, kini Prasetyo menyebut lokasi pasti.
Menurut Jaksa Agung, pelaksanaan eksekusi hukuman mati akan berlangsung di Lapangan Tembak Limus Buntu yang masih berada di komplek Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Tempat itu dinilai Jaksa Agung sebagai tempat paling cocok dan kendala pelaksanaannya lebih sedikit ketimbang di lokasi lain.
"(Tempat) itu paling khusus. Kami pernah coba di Boyolali justru ada kesulitan dan kendala," kata Prasetyo di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Saat pelaksanaan, guna menghindari pemantauan dari pihak luar menggunakan satelit atau kamera layang (drone), nantinya ada tenda yang menutupi.
"Kami pasang tenda, saya sudah lihat sendiri. Sekarang ada teknologi drone kan?," katanya.
Mengenai jumlah dan nama para terpidana mati yang akan menemui sang ajal pada eksekusi jilid III, Jaksa Agung masih menutup rapat.
Dia hanya menyatakan telah ada persiapan dan koordinasi dengan beberapa pihak terkait, semisal Polda Jawa Tengah untuk pelaksanaan hukuman mati.
"Kami sudah persiapkan. Tinggal tunggu waktu dan jumlah yang belum kami pastikan. Karena banyak yang kita akan eksekusi sedang ajukan PK (Peninjauan kembali)," kata Prasetyo.
Setidaknya ada dua terpidana mati kasus narkoba yang baru pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan mengajukan PK.
Mereka adalah Freddy Budiman dan warga negara Nigeria bernama Humprey Ejike alias Doctor.