Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokumen Politikus Terlibat Skandal Mesum Masuk Kepengurusan Golkar Beredar

Beredar dokumen kepengurusan Golkar pasca Munaslub dibawah kepemimpinan Setya Novanto.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dokumen Politikus Terlibat Skandal Mesum Masuk Kepengurusan Golkar Beredar
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Suasana Munaslub Partai Golkar yang beragenda pemilihan Ketua Umum Golkar. Agenda itu dimulai pukul 03.15 WITA, Selasa (17/5/2016) di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar dokumen kepengurusan Golkar pasca Munaslub dibawah kepemimpinan Setya Novanto. Namun terdapat nama yang menjadi perhatian masuk dalam kepengurusan Golkar.

Dialah Yahya Zaini. Yahya merupakan anggota DPR periode 2004-2009.

Namun, ia diberhentikan dari keanggotaan DPR karena terlibat perbuatan mesum dengan artis Maria Eva pada November 2006.

Dalam selebaran tersebut, Yahya menjabat Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik.

Dikonfirmasi mengenai kebenaran dokumen tersebut, Politikus Golkar Tantowi Yahya belum bisa memastikannya. Ia pun enggan berkomentar banyak terkait dokumen itu.

"Kalau itu benar mesti ditandatangan oleh ketum. Jadi saya enggak bisa komentar mengenai list yang saya sendiri enggak tahu asal usulnya," kata Tantowi ketika dihubungi, Rabu (25/5/2016).

Berita Rekomendasi

Tantowi tetap menyatakan dokumen tersebut belum diketahui kebenarannya. Sebab, asal usul dokumen itu juga tidak jelas.

Apalagi, tidak ada tanda tangan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam dokumen tersebut.

"Saya enggak tahu, itu kan formatur yang memasukkan nama-nama itu. Pertimbanganya saat rapat dalam formatur itu. Saya enggak ikut," imbuhnya.

Sementara itu Yahya Zaini hingga kini belum berhasil dikonfirmasi Tribunnews.com terkait kebenaran dokumen tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas