Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Dinilai Bisa Memiliki Andil Besar Penuntasan Pelanggaran HAM Masa Lalu

Yati menilai bahwa Jokowi tidak mempunyai beban sejarah secara langsung ketika harus membahas pelanggaran HAM masa lalu.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi Dinilai Bisa Memiliki Andil Besar Penuntasan Pelanggaran HAM Masa Lalu
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/Cahyo/Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, memberikan keterangan pers mengenai pembebasan empat warga negara Indonesia awak kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Crista yang disandera kelompok sipil bersenjata Filipina, Abu Sayyaf, Rabu (11/5/2016) di Istana Merdeka, Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/Cahyo/Setpres 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Advokasi KontraS, Yati Andriyani, menilai bahwa Presiden Joko Widodo dapat memiliki andil yang cukup besar bagi penyelesaian kasus HAM masa lalu.

Beberapa aspek, kata Yati, sudah dimiliki oleh presiden.

Pertama, Yati menilai bahwa Jokowi tidak mempunyai beban sejarah secara langsung ketika harus membahas pelanggaran HAM masa lalu.

"Jokowi bisa dibilang bersih dari dosa-dosa masa lalu, sehingga dia bisa lebih mudah dan fokus untuk mengungkapkan kebenaran," ujarnya saat ditemui di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (29/5/2016).

Jokowi juga dinilai telah memiliki modal politik yang cukup besar. Terlihat dari banyaknya partai yang mendukungnya saat ini, Yati menegaskan seharusnya presiden dapat memanfaatkan celah itu.

Selain itu, pemerintahan saat ini juga dirasa telah memiliki modal sosial yang cukup dari tataran akar rumput agar dapat segera menyelesaikan kasus HAM masa lalu.

"Anak muda saat ini sudah pintar dan mereka banyak yang ingin mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Akses mereka jauh lebih mudah untuk mengetahui tentang sejarah dan pikiran mereka jauh lebih kritis," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Sehingga, kata Yati, tidak ada lagi alasan bagi Jokowi untuk tidak melanjutkan pengungkapan kebenaran tersebut.

"Perihal ada oknum di dalam pemerintahan yang tidak setuju, tinggal dicopot saja dari jabatannya," tegasnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas