Kasus Pemerkosaan Bengkulu, Menteri Yohana Salahkan Orangtua
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise melihat adanya andil kesalahan orangtua dalam kasus pemerkosaan.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise melihat adanya andil kesalahan orangtua dalam kasus pemerkosaan.
Ia mencontohkan kasus pemerkosaan pelajar di Bengkulu.
"Kasus Yuyun sebenarnya yang salah adalah orang tua, pengasuhan orang tua. Di saat peristiwa itu terjadi, kedua orangtuanya ada di kebun sudah berapa lama. Anaknya perempuan dengan kembarannya ditinggal," kata Yohana dalam rapat dengan Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/5/2016).
"Bagaimana mau memperhatikan kedua anak itu? Anak kalau ditinggalkan kedua orangtua, kebanyakan di kebun, pasti jadi mangsa, korban pelaku yang di sekitar itu," tambahnya.
Selain itu, Yohana juga menyebutkan pihaknya telah berusaha agar anak tidak terlibat dengan pornografi.
Ia mengungkapkan sekitar 25 ribu gambar pornografi terkait anak beredar di publik.
"Oleh karena itu, untuk Indonesia ada krisis moral terhadap anak, kejadian-kejadian. kekerasan kepada anak banyak dilakukan oleh orang dekat. Banyak tiap hari ada laporan masuk di pusat pelayanan terpadu," ujarnya.
Ucapan Yohana pun mendapatkan kritikan dari Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq.
Ia melihat Yohana tidak memiliki prioritas program yang sistematis dan kongkret dalam perlindungan anak.
"Bahkan beberapa pernyataan Menteri sangat tendensius dan tidak berdasar. Menyalahkan orang tua. Menyatakan akan membuat gerakan laki-laki melindungi perempuan.Kita butuh perempuan yang berani bersuara dan melawan ketidakadilan," kata Politikus PKB itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.