Sabam Sirait: Peringatan 1 Juni Tidak Perlu Dibuat Secara Mewah
"1 Juni kalau bisa bukan peringatannya yang raksasa atau megah, harusnya sikap dari pada pemimpin kita dekat pada rakyat. Menurut saya bikin sederhan
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pada saat itu presiden pertama RI, Soekarno menyampaikan pidato yang berisi konsep dan rumusan awal Pancasila.
Politikus senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait menilai pentingnya Pancasila untuk diamalkan seluruh masyarakat Indonesia.
Memang diakuinya tidak mudah untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Memang tidak mudah melaksanakan Pancasila," kata Sabam di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (31/5/2016).
Sabam menuturkan, negara Indonesia bisa bertahan karena kita merupakan negara Pancasila.
Untuk itu, menurutnya jangan sampai ada masyarakat Indonesia yang berkhianat terhadap Pancasila.
"Sekali kita menyeleweng dari Pancasila, itu permulaan kehancuran. Kalau kata Muhammad Yamin 'Hidup Matiku Untuk Negara Pancasila'," ujarnya.
Sabam pun mengapresiasi jika masih ada pihak yang memperingati hari lahirnya Pancasila.
Namun dirinya berpesan agar perayaan peringatan hari Pancasila itu tak perlu dengan mengumbar kemewahan, cukup dengan kesederhanaan.
"1 Juni kalau bisa bukan peringatannya yang raksasa atau megah, harusnya sikap dari pada pemimpin kita dekat pada rakyat. Menurut saya bikin sederhana saja pelaksanaannya," katanya.