Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kivlan Zein Berlebihan, Buat Ketakutan Baru Soal Komunis

Dadang mengatakan adanya informasi mengenai PKI harus ditindaklanjuti Badan Intelejen Negara (BIN).

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kivlan Zein Berlebihan, Buat Ketakutan Baru Soal Komunis
Amriyono Prakoso/Tribunnews.com
Dadang Rusdiana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana menilai ideologi komunis secara global sudah dianggap gagal.

Sehingga, ia yakin Indonesia bukanlah tempat yang subur bagi komunis.

"Pak Kivlan Zein berlebihan, seakan-akan membuat ketakutan baru. Hantu baru tidak pada tempatnya lagi, tidak punya relevansi lagi," kata Dadang di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Dadang mengatakan adanya informasi mengenai PKI harus ditindaklanjuti Badan Intelejen Negara (BIN).

Apalagi, hal itu mengganggu kedaulatan negara dan merongrong ideologi Pancasila. Tetapi, ia yakin PKI tidak akan pernah hidup di Indonesia.

"Saya lihat PKI bukan musuh serius bagi Indonesia. PKI dianggap merongrong itu berlebihan. Hanya orang bodoh kalau komunis anggap ideologi yang layak," tutur Anggota Komisi X itu.

Sebelumnya, Mayjend TNI (purn) Kivlan Zein mengungkapkan bahwa saat ini Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah berdiri dan siap untuk melakukan gerakan makar.

Berita Rekomendasi

Para pendukung PKI, lanjut Kivlan juga diberikan dana sebesar Rp 15 juta untuk kegiatan mereka.

"Mereka sekarang sudah ancang-ancang. Saya dapat informasi dari orang PDIP dan pendukungnya mendapat Rp 15 juta," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Dia menjelaskan bahwa Partai Komunis Indonesia saat ini juga sudah merekrut anggota dewan yang berada di parlemen dan partai-partai yang lain.

Mereka juga sudah menyiapkan gerakan seperti tahun 1965 dengan dana yang cukup besar dan Kivlan mengingatkan pemerintah untuk tetap waspada.

"Pemerintah harus sediakan anggaran untuk perang. Mereka sudah ancang-ancang. Kita jangan sampai lengah," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas