Pegiat Antikorupsi Dukung Jokowi Pilih Komjen Tito
Bagi peneliti Indonesia Legal Reform (ILR) Erwin Natosmal Oemar, Tito adalah lulusan akademi polisi terbaik di angkatannya 1987.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para pegiat antikorupsi mendukung pencalonan Komjen Pol Tito Karnavian ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bagi peneliti Indonesia Legal Reform (ILR) Erwin Natosmal Oemar, Tito adalah lulusan akademi polisi terbaik di angkatannya 1987.
Selain juga bahwa sosok mantan Kapolda Metro Jaya itu sunggung luar biasa dalam prestasi dan akademik.
Karena tidak banyak anggota polisi yang memiliki gelar akademik dgn reputasi internasional seperti dirinya.
"Dalam konteks sekarang, Polri butuh seorang pekerja sekaligus pemikir seperti Tito," ujarnya kepada Tribun, Rabu (15/6/2016).
Apalagi menurutnya, Polri perlu meninggalkan kultur feodalisme angkatan untuk mendorong reformasi di internalnya.
"Upaya mendorong Tito, menurut saya adalah upaya mematahkan mitos feodalisme di internal polri," jelasnya.
Dukungan juga datang dari pegiat antikorupsi lainnya seperti peneliti Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sunanto.
Dia melihat, Presiden Jokowi sudah memiliki pertimbangan tersendiri untuk mengurangi kegaduhan dan gesekan di publik maupun internal Polri.
" Tinggal bagaimana pak Tito mampu mengharmonisasi kekuatan para Jendarl senior itu menjadi tugas pokoknya dalam menggerakkan roda intitusi Polri," ucapnya kepada Tribun, pada saat yang sama.
Begitu pula dengan mantan anggota pansel KPK, Betti Alisjahbana yang menilai positif pengajuan Tito sebagai calon tunggal Kapolri.
"Tito masih muda, bright, prestasinya cemerlang. Melihat prestasi dan kemampuannya saya berpendapat Tito layak menjabat Kapolri," ujarnya.
Betti malah berpendapat sebaliknya kala menyikapi pandangan Tito masih terlalu muda dan melangkahi lima angkatan seniornya di Akpol dijadikan Kapolri.
Malah dia menilai, masih mudanya Tito justru merupakan nilai positif. Karena Tito bisa melakukan agenda reformasi besar di tubuh Polri dalam rentang waktu yang lebih panjang.
"Ya bisa, Tito sosok yang sangat menjanjikan," katanya.
Terkait kemampuannya bersinergi dengan KPK dan Kejagung, aktivis antikorupsi ini tak meragukan kemampuan kerjasama Tito.
* Ya Tito akan bisa bersinerji dengan KPK dan Kejagung. Tito sejauh ini menunjukkan kemampuan yang sangat baik di dalam bekerjasama dengan berbagai pihak," yakinnya.