Jokowi Ingatkan Alquran sebagai Upaya Tingkatkan Toleransi
Presiden Joko Widodo malam ini, Selasa (21/6/2016) menggelar acara Nuzulul Quran di Istana Negara
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo malam ini, Selasa (21/6/2016) menggelar acara Nuzulul Quran di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Acara ini merupakan peringatan atas turunnya Alquran kepada umat manusia dan serangkaian dari ibadah yang dilaksanakan di Bulan Suci Ramadhan.
Di dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia memerlukan Alquran sebagai pegangan dalam rangka menjaga toleransi di Indonesia, menghapus kemiskinan dan menjadikan Indonesia maju.
"Kita perlu Alquran untuk Indonesia lebih maju, toleran, dan bebas dari kemiskinan," ujar Presiden.
Tanpa Alquran, Presiden mengungkapkan, Indonesia akan sulit menjaga keoptimisan, sehingga berat untuk bersaing dengan negara-negara lain.
"Alquran ajarkan keras keras untuk ubah nasib bangsa Indonesia. Al-Quran ajarkan kita sabar, belajar ilmu pengetahuan, untuk optimis, untuk kreatif agar kita bisa jadi bangsa pemenang," kata Presiden.
Acara dimulai dengan mendengarkan pembacaan ayat suci Alquran yang diambil dari Surat Al Baqarah, disusul dakwah dari Kiai Yusnar Yusuf Rangkuti.
Acara ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Menteri Kabinet Kerja, pimpinan tinggi lembaga negara, para Duta Besar negara tetangga, dan para ketua umum partai politik di Indonesia.