Temuan Polri Soal Masih Mahalnya Harga Daging
"Kalau daging beku import relatif lebih murah, kalau daging segar pemotongan RPH itu lebih mahal karena harga dasarnya lebih mahal."
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri turut melakukan pemantauan terhadap harga daging yang masih diatas Rp 100 ribu.
Hingga saat ini, meski sudah dilakukan operasi pasar, tetap saja harga daging tidak bisa ditekan hingga Rp 80 ribu seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti turut bicara soal temuan Polri mengapa harga daging masih saja mahal.
Dijelaskan Badrodin, harga daging ada dua yakni daging import dan daging segar.
Dimana harga daging import lebih murah dibandingkan daging segar.
"Kalau daging beku import relatif lebih murah, kalau daging segar pemotongan RPH itu lebih mahal karena harga dasarnya lebih mahal."
"Termasuk dalam mata rantai peredaran daging, pedagang juga menambah keuntungan karena jelang Lebaran harus memberikan THR ke pekerjanya. Itu yang bisa kami serap," tutur Badrodin, Selasa (21/6/2016) di Rupatama Mabes Polri.
Lebih lanjut, disinggung soal adanya indikasi penimbunan daging atau spekulan, hingga kini polisi belum mendapatkan temuan.
"Kalau kategori penimbunan dari Peraturan Pemerintah lebih dari 1,5 bulan itu bisa dikatakan penimbunan. Sampai saat ini kami lihat belum ada. Spekulan juga belum ada, makanya Operasi Pasar terus dilakukan," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.