Panglima TNI: Patroli Gabungan Malaysia-Indonesia-Filipina Belum Terwujud
"Karena tanggal 30 (Juni) kan nanti pergantian pemerintahan. Ini yang membuat kita tidak bisa cepat," ucap Gatot.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan hingga kini patroli gabungan tiga negara atau Joint Patrol di perairan Malaysia-Indonesia dam Filipina belum terwujud.
Gatot mengatakan, saat ini baru sampai kesepakatan atau penandatanganan Memorandum Of Understanding, sehingga belum ada tindaklanjutnya.
"Kan baru kesepakatan, baru MoU saja," ujar Gatot di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Gatot mengatakan, alasan belum adanya tindaklanjut dari upaya patroli gabungan tersebut lantaran Filipina sedang melakukan transisi pemerintahan dari Presiden Benigno Aquino ke Presiden Terpilih Rodrigo Duterte.
"Karena tanggal 30 (Juni) kan nanti pergantian pemerintahan. Ini yang membuat kita tidak bisa cepat," ucap Gatot.
Gatot mengatakan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah berkunjung ke Filipina untuk memindaklanjuti upaya tersebut.
"Tetapi Kementerian Pertahahan kemarin sudah ke Filipina untuk menindaklanjuti ini. Kemudian sedang diproses kemudian nanti SOP nya baru antar panglima TNI," tutur Gatot.
Gatot menjelaskan hal itu terkait aksi penyanderaan yang dilakukan teroris Abu Sayyaf Filipina terhadap 7 WNI yang sedang berlayar di lautan.
Ini kesekian kalinya WNI disandera oleh kelompok itu.