Siti Lega Suaminya Lolos Penculikan Kelompok yang Diduga Abu Sayyaf
Keluarga ABK masih belum dapat bertemu dengan keluarganya, karena belum mendapat persetujuan dari perusahaan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kelegaan dirasakan keluarga anak buah kapal Tugboat (TB) Charles 001, terlebih para istri yang suaminya lolos dari penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
Apalagi setelah tersiar kabar pada sekira pukul 21.00 wita, Jumat (24/6), enam ABK akan berlabuh di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Keluarga ABK masih belum dapat bertemu dengan keluarganya, karena belum mendapat persetujuan dari perusahaan. Para ABK yang lolos itu akan dikarantina dan menjalani sejumlah proses pemeriksaan kesehatan, lalu proses penyelidikan terkait penculikan 7 ABK lainnya.
"Lega akhirnya dapat kabar suami saya termasuk dalam 6 orang ABK yang kembali berlayar ke Indonesia, lolos dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf," ungkap Siti, istri Rudi Kurniawan, di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat.
Dia berharap dapat segera bertemu dengan suaminya.
"Sebenarnya kami mau untuk langsung ke Balikpapan, tapi pihak perusahaan tidak menyarankan untuk tidak berangkat terlebih dahulu. Di sana (Balikpapan) juga belum tentu bisa bertemu, karena mereka akan menjalani pemeriksaan," ungkapnya.
Kendati demikian, dirinya sangat yakin suaminya akan segera dapat berkumpul dengan keluarga.
Ia sudah bisa berkomunikasi menggunakan telepon dengan sang suami.
"Hampir setiap jam saya telepon dia (Rudi Kurniawan), karena sinyal sudah ada. Nanti setelah dapat berkumpul, saya akan masak soto ayam, untuk santap buka puasa. Soto ayam merupakan makanan kesukaan dia," ungkapnya.
Dian Megawati Ahmad, istri dari Ismail, ABK yang disandera, sangat berharap kepada pemerintah untuk segera membebaskan suaminya dan 6 orang lainnya.
"Apapun yang dilakukan pemerintah untuk membebaskan ABK lainnya saya mendukung. Entah dengan bayar tebusan, maupun tentara datang langsung menjemput. Apapun caranya, yang penting suami saya bisa selamat," ungkap Mega.
Pihak perusahaan pemilik kapal, PT PP Rusianto Bersaudara, TB Charles dan tongkang Robby 152 sudah berlayar di jalur yang ditentukan dan merupakan rute aman.
Publik Eksternal PT PP Rusianto Bersaudara, Taufik Rahman, mengatakan kapal naas tersebut sudah berlayar di luar jalur konflik.
"Kami yakin mereka berlayar di kawasan yang aman, bukan kawasan terlarang," tuturnya. Untuk diketahui, daerah yang merupakan kawasan terlarang dilalui yakni kawasan selatan Filipina dan perairan Malaysia timur. (tribunkaltim/cde)