'Banyak Vaksin Palsu 10 Tahun Terakhir Mas, Makanya Hati-hati Kalau Mau Beli'
Sebanyak lebih dari 10 orang pedagang seolah-olah enggan menjual vaksin kepada pihak yang bukan merupakan langganan mereka
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasca dibongkarnya sindikat pengedar vaksin palsu beberapa hari yang lalu oleh Bareskrim, para pedagang obat di Pasar Pramuka mendadak bungkam saat ditanyakan keberadaan vaksin.
Sebanyak lebih dari 10 orang pedagang seolah-olah enggan menjual vaksin kepada pihak yang bukan merupakan langganan mereka dengan alasan kehabisan stok.
Beberapa dari mereka juga mengaku tidak pernah menjual vaksin jenis apapun.
Berdasarkan hasil investigasi Warta Kota, beberapa orang sempat melayani permintaan vaksin, namun salah seorang pedagang lain menghampirinya sambil berbisik dengan menggunakan bahasa Padang.
"Ssstt..Vaksin lagi bermasalah, jangan jual ke orang yang tidak dikenal," kata salah seorang pedagang di Pasar Obat Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, pada Senin (27/6/2016).
Salah seorang penjaga toko sempat menyatakan masih menjual vaksin Hepatitis B, namun ketika ia memberitahukan atasannya mengenai hal tersebut, mendadak dirinya mengungkapkan bahwa stok sedang kosong.
Ia juga terlihat gugup ketika ditanyakan ihwal harga vaksin tersebut apabila stoknya masih tersedia.
"Hmm, gak tahu mas, saya cuma jaga toko saja," ucapnya.
Melihat keanehan yang disampaikan para pedagang, Warta Kota menanyakan hal tersebut kepada salah satu pedagang yang menjual alat kebutuhan rumah sakit bernama Lisa.
"Vaksin kan lagi masalah mas, banyak yang palsu ternyata sejak 10 tahun terakhir, makanya hati-hati kalau mau beli vaksin," ujar Lisa.
Sedangkan saat ditanyakan perihal para pedagang yang bungkam saat ditanyakan vaksin, Ia menyatakan tidak mengetahui alasannya.
"Gak tahu ya mas, kalau saya dagang alat-alat saja sih," ungkapnya. (Rangga Baskoro)