Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Dianggap Lalai Dalam Kasus Tewasnya 24 Anak di Bekas Lubang Tambang Kalimantan Timur

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Mining (JATAM) Merah Johansyah menegaskan saat ini sedang terjadi pembantaian massal terstruktur terhadap 24 ana

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pemerintah Dianggap Lalai Dalam Kasus Tewasnya 24 Anak di Bekas Lubang Tambang Kalimantan Timur
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Konferensi pers di Ruang Pengaduan Komnas HAM, Jakan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Mining (JATAM) Merah Johansyah menegaskan saat ini sedang terjadi pembantaian massal terstruktur terhadap 24 anak yang menjadi korban bekas lubang tambang di Kalimantan Timur.

"Kini sedang terjadi genosida atau pembunuhan secara sistematis terhadap 24 anak-anak yang telah menjadi korban di lubang-lubang bekas kegiatan tambang batu bara di Kalimantan Timur," ujar Merah saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2016).

Dikatakannya kasus tersebut merupakan hal serius mengingat jumlah korbannya sangat besar.

"Angka 24 itu menurut kami bukan angka yang main-main lagi, karena 1 nyawa saja sudah begitu banyak, apalagi ini 24," katanya.

Menurutnya, tidak ada upaya serius dari pemerintah daerah maupun pusat dalam menangani kasus tersebut.

Merah menduga ada keterlibatan pemerintah dalam kejahatan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Pemerintah juga diduga keras lalai dan terlibat dalam kejahatan pembiaran lubang-lubang tambang ini," katanya.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menggelar konferensi pers terkait Dugaan Pelanggaran HAM kasus meninggalnya 24 orang pada Lubang Eks Tambang di Kalimantan Timur.

Komnas HAM menduga ada pelanggaran HAM ataskasus tersebut.

Menurut Komnas HAM, dugaan pelanggaran tersebut terjadi karena lubang bekas tambang batu bara yang terletak di Kalimantan Timur dibiarkan menganga tanpa pengamanan lokasi.

Kondisi tersebut dikhawatirkan akan memicu jatuhnya korban jiwa yang jauh lebih besar jika tidak mendapatkan penanganan serius dari pihak terkait.


Konferensi pers tersebut digelar di Ruang Pengaduan Komnas HAM, Jakan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2016).

Dihadiri oleh Ketua Komnas HAM Nur Kholis, Komisioner Komnas HAM Roichatul Aswidah, Komisioner Komnas HAM Siti Nurlaila, Komisioner KPAI Maria Ulfah, serta Koordinator JATAM Merah Johansyah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas