Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi III DPR Nilai Sudah Saatnya Realisasikan 1 Polisi Tiap Desa

Toha merasa sedih dan prihatin di ujung bulan Ramdhan masih saja ada anak bangsa Indonesia yang melakukan tindakan teror dengan bom bunuh diri.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anggota Komisi III DPR Nilai Sudah Saatnya Realisasikan 1 Polisi Tiap Desa
TRIBUNSOLO.COM/TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
OLAH TKP PASCA BOM BUNUH DIRI DI MAPOLRESTA SURAKARTA - Petugas kepolisian Polresta Surakarta melakukan penjagaan ketat saat petugas melakukan olah TKP pasca BOM bunuh diri yang terjadi di halaman Mapolresta Surakarta, Selasa (5/7/2016) pagi yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti. TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Mohammad Toha mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di halaman Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (5/6/2016) pagi.

Toha merasa sedih dan prihatin di ujung bulan Ramdhan masih saja ada anak bangsa Indonesia yang melakukan tindakan teror dengan bom bunuh diri.

"Sebagai warga yang berasal dari sekitar Surakarta, saya juga turut sedih dan sangat menyayangkan peristiwa itu. Dalam bulan Ramadhan begini kok masih ada yang berbuat kerusakan dan mencoba lakukan pembunuhan. Apakah itu yang diajarkan Islam? Tentu bukan!" ujar Toha ketika dikonfirmasi, Selasa (5/6/2016).

Menurut Toha, ia juga merasa kasihan kepada para pelaku bom bunuh ataupun aksi teror lainnya yang rata-rata masih muda. Mereka, katanya, dicekoki secara keliru soal jihad dalam Islam.

"Karenanya sudah saatnya penambahan kuantitas dan kualitas polisi, agar tiap desa ada 1 Babinkamtibmas yang profesional yang bisa mendeteksi gerakan terorisme," papar Toha.

Menurut anggota Pansus RUU Tindak Pemberantasan Terorisme ini hal itu sangat penting bagi pencegahan dan deteksi dini. Aparat berwenang dan berwajib, ujarnya, tidak boleh hanya berjaga-jaga kala peristiwa itu terjadi, namun harus berusaha melakukan pencegahan dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif.

"Sudah saatnya pihak yang berwajib, terutama Polri diberi kewenangan untuk masuk dan memutus rantai penyebaran faham terorisme. Harus segera memutus haraki (sel) gerakan mereka," kata Toha.

Berita Rekomendasi

Ia pun meminta semua pihak harus menggalakkan pencegahan terhadap faham radikal seperti ini.

"Pemberantasan terorisme itu memerlukan gerakan simultan dari berbagai pihak dan dalam berbagai bidang," kata Toha.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas