ISIS Terdesak Lancarkan Aksi Serangan di Sejumlah Negara
Ia juga mengingatkan rangkaian serupa di akhir 2015.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala BNPT Ansyad Mbai menilai ledakan Solo merupakan rangkaian bom di negara lain.
Hal itu terkait kekuatan ISIS di Suriah yang telah melemah.
"Kita melihat ISIS di Suriah dan Irak mulai kocar-kacir. Mulai terdesak, lalu terjadi aksi serangan di berbagai negara," kata Ansyaad ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (5/7/2016).
Ia mencontohkan rangkaian serangan tetsebut mulai Istanbul, Turki lalu Baghdad, Irak kemudian Orlando, Amerika Serikat. Rangkaian serangan juga menyasar Bangladesh dan Arab Saudi.
"Kemudian Malaysia minggu lalu. Sekarang di kita. Semuanya rangkaian," kata Ansyaad.
Ia juga mengingatkan rangkaian serupa di akhir 2015.
ISIS menyebutnya konser akhir tahun yang dimulai di Istanbul, Angkara, Lebanon, Paris, Mesir, Tunisia. Lalu berujung di Jakarta dengan bom Thamrin.
"Bukan Indonesia tujuan tetapi ISIS banyak militan WNI. Ini tujuan bergabungnya dengan ISIS," katanya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar membenarkan adanya peristiwa teror yang mengakibatkan pelaku bom bunuh diri tewas.
"Kejadiannya pukul 07.35 WIB, informasi yang saya terima pelaku meninggal dunia. Anggota juga ada yang luka," ucap Boy.
Boy menuturkan kejadian bermula saat anggota di Polresta Surakarta sedang bersiap melakukan apel pagi.
Tiba-tiba saja ada seseorang (pelaku) yang memaksa masuk ke halaman kantor Polresta Surakarta.
"Pelaku ini sempat disapa petugas Provos apa keperluannya, lalu pelaku menjawab mau ke kantin. Pelaku tetap memaksa masuk, menerobos halaman depan. Saat itu pelaku menggunakan motor, meledakkan diri," tutur jenderal bintang dua ini.