Anggota Komisi I Sebut Helikopter Bell 205 Termasuk Generasi Tua
penyebab kecelakaan jatuhnya Helikopter Bell 205 TNI AD, bisa karena tiga hal yakni faktor cuaca, teknis dan human error.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra menyatakan turut prihatin dan berduka cita atas tragedi jatuhnya Helikopter Bell 205 TNI AD.
Helikopter milik TNI Angkatan Darat itu jatuh di Dusun Kowang RT/RW 01/01 Desa Taman Martani, Kalasan Sleman, Yogyakarta sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (8/7/2016).
Supiadin menuturkan, dari jenisnya, Helikopeter Bell 205 termasuk generasi tua di TNI AD. Tetapi, penyebab jatuhnya pesawat Heli tersebut tidak bisa serta merta karena usia tua.
"Walaupun usia tua, kalau pemeliharaann baik, maka tidak menjadi masalah," kata Supiadin ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (8/7/2016).
Supiadin mengatakan Helly Bell 205 yang jatuh merupakan Helly Organik Skadron Pus Penerbad yang berlokasi di Semarang. Helly Bell 205 ini sedang melaksanakan tugas Pam VVIP RI 1 di Solo.
Secara umum, kata Politikus NasDem itu, penyebab kecelakaan jatuhnya Helikopter Bell 205 TNI AD, bisa karena tiga hal yakni faktor cuaca, teknis dan human error.
"Kita tunggu saja hasil investigasi Tim Penerbad TNI AD tentang penyebab jatuhnya pesawat Helly tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah helikopter milik TNI Angkatan Darat jatuh di Dusun Kowang RT/RW 01/01 Desa Taman Martani, Kalasan Sleman, Jawa Tengah sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (8/7/2016).
Lima anggota TNI yang diketahui menjalani misi pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo dari Solo ke Yogyakarta mengawaki helikopter yang jatuh di atas rumah milik Heru purwanto (58).
"Menjalani misi pengamanan RI 1 dalam rangka kunjunggan dari Solo ke Yogyakarta," kata seorang sumber kepada Tribunnews.com.
Dari informasi yang didapat Helikopter jenis Bell itu diisi prajurit Skuadron 11/Serbu Penerbad. Terdiri dari lima prajurit, mereka yakni:
1. Kapten Cpn Titus Benediktus Sinaga (Pnb 1)
2. Letda Cpn Angga Juang (Pnb II)
3. Serka Rohmad (TI)
4. Serda Sirait (AV)
5. Kopda Sukoco (MEK)
Namun belum diketahui siapa dari lima prajurit tersebut yang meninggal dunia. Informasi sementara masih terdapat tiga orang yang selamat dan hanya mengalami luka-luka.