TNI Didesak Kerjasama dengan Militer Filipina Gelar Operasi Pembebasan WNI
Johnny melihat tindakan kriminal terorisme oleh kelompok Abu Sayyaf sudah sangat sistematis
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi NasDem Johnny G Plate angkat bicara mengenai penculikan WNI di perairan Sabah, Malaysia. Ketiga WNI itu berasal dari Nusa Tenggara Timur.
"Kami sebagai anggota DPR RI dapil NTT1 sekaligus mewakili warga NTT mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah diplomatik progressive dan operasi militer deterent oleh TNI dalam kerja sama dengan militer Filipina membebaskan sandera sandera warga sipil tersebut," kata Johnny melalui pesan singkat, Senin (11/7/2016).
Hali itu memperhatikan penculikan di perairan laut yang sudah berulang kali dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Termasuk penculikan terbaru atas tiga WNI asal NTT oleh teroris yang diduga kelompok Abu Sayyaf di perairan teritorial Malaysia.
Johnny melihat tindakan kriminal terorisme oleh kelompok Abu Sayyaf sudah sangat sistematis dan menjadikan WNI sebagai sasaran utama.
"TNI tidak perlu ragu dalam mengambil aksi militer dalam melindungi segenap WNI dimanapun termasuk di wilayah yurisdiksi Philipina yang saat ini menjadi base teroris Abu Sayyaf," ujar Anggota Komisi XI itu.
Sebelumnya diberitakan, Anak buah kapal (ABK) WNI kembali jadi sasaran penculikan, kali ini terjadi di Perairan Sabah, Malaysia.
Polisi Diraja Malaysia mengabarkan pada Minggu (10/7/2016) bahwa tiga orang ABK WNI kapal tunda diculik sekelompok orang bersenjata.
Penculikan terjadi pada, Sabtu (9/7/2016) waktu setempat, setelah kapal tersebut dicegat oleh sebuah kapal berisi sekelompok pria bersenjata.
Saat itu, kapal tunda tersebut tengah membawa tujuh ABK dan berlayar di sebelah timur Sabah, Pulau Kalimantan.
Setelah para pria bersenjata itu menaiki kapal berisi ABK WNI tersebut, tiga orang dari tujuh ABK diangkut ke kapal para penculik.
Sebanyak empat orang ABK sisanya ditinggal begitu saja di kapal.