Bocah Obesitas Ditawari Sedot Lemak di India, Istri Gubernur Jabar Angkat Bicara
Kasus Arya Permana (10) yang menderita severe obesity atau berat badan sangat berlebih menarik perhatian dunia.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kasus Arya Permana (10) yang menderita severe obesity atau berat badan sangat berlebih menarik perhatian dunia.
Bahkan India sudah menawari orangtuanya untuk menangani kasus Arya.
“Secara viral kasus ini mengalir di media sosial dan media massa. Luar negeri sudah melirik, menawari orangtuanya membawa ke India,” ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan, di Bandung, Selasa (12/7/2016).
Netty menjelaskan, informasi tentang ketertarikan India ini didapatkannya dari tim dokter yang menangani kasus Arya.
Netty bertemu dengan Arya dan tim dokter kemarin malam untuk membicarakan guru yang akan mengajar Arya di rumah sakit.
“Menurut tim dokternya, baru India yang menawarkan, karena mereka memiliki sistem dan metodologi, mungkin seperti sedot lemak dan lainnya,” ungkapnya.
Netty menilai, India bisa jadi uji coba dalam penanganan obesitas.
Hal itu wajar dilakukan berbagai negara untuk mengembangkan kemampuan metodologi maupun keahlian dokternya.
Namun selama Arya masih bisa ditangani di Indonesia, istri dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini meminta pasien tersebut ditangani di Indonesia.
Apalagi selama ini Arya belum ditangani secara maksimal.
“(Penaganan) Arya putus sambung. Tahun lalu datang dalam kondisi berat badannya 100 kg, lalu sebelum Lebaran datang ke rumah sakit dan berhasil turun dari 189 kg menjadi 186 kg," tuturnya.