Pemerintahan Jokowi Mulai Bahas Kembangkan Nuklir
Program Reaktor Daya Eksperimental (RDE) sebagai bentuk tindak lanjut dari langkah pertama penyiapan reaktor nuklir sebagai sumber energi terbarukan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat pembahasan pembuatan peta jalan pengembangan nuklir mulai dilakukan.
Pertemuan yang dipimpin Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil, dihadiri Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Djarot Sulistio Wisnubroto, Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Jazi Eko Istiyanto dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBTKE), Rida Mulyana.
Menteri Bappenas Sofjan Djalil mengarahkan pembentukan peta jalan harus segera dilakukan bersama antara Bappenas, Kementerian ESDM, Kementerian Ristekdikti, Batan, Bapeten dan instansi terkait lainnya.
“Rapat koordinasi hari ini dan RDE merupakan bagian dari penyusunan peta jalan pengembangan teknologi Nuklir," ujar Sofyan di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Kepala Batan, Djarot Sulistio memaparkan program Reaktor Daya Eksperimental (RDE) sebagai bentuk tindak lanjut dari langkah pertama penyiapan reaktor nuklir sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT).
"Dukungan seluruh stakeholder menentukan keberhasilan program RDE," kata Djarot.
Sedangkan Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulyana mengingatkan opsi pengembangan nuklir perlu segera dibuatkan peta jalannya.
Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan kesepakatan bersama dari yang hadir pada rapat ini untuk segera membuat peta jalan pengembangan nuklir.
“Sesuai dengan undang-undang, kita harus memulai memanfaatkan tenaga nuklir untuk pembangkit. Artinya apakah dimulai dengan pembuatan peta jalan atau dengan pembangunan RDE," ungkap Rida.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.