Khawatir Terlacak, Anggota TNI Angkatan Laut Dilarang Main Pokemon Go
Ade melarang seluruh anggota TNI AL bermain game ini dikarenakan game berbasis smartphone itu menggunakan Global Positioning System (GPS).
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena permainan Pokemon Go menarik perhatian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi.
Ade melarang seluruh anggota TNI AL bermain game ini dikarenakan game berbasis smartphone itu menggunakan Global Positioning System (GPS) untuk melacakan monster-monster Pokemon.
Alasannya, keberadaan masing-masing anggota TNI AL dapat dengan mudah terlacak apabila mengaktifkan game tersebut.
"Semua smartphone sekarang ini sudah bisa mengirimkan lokasi posisi. Itu (Pokemon Go-red) tidak bisa kalau bicara pengamanan dan keamanan," ungkapnya usai memimpin serah terima jabatan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dari Laksamana Muda TNI A Taufiq R kepada Laksamana Muda TNI Siwi Sukma Adji di Markas Komando Kawasan Barat Koarmabar), Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (19/7/2016).
Bukan hanya game Pokemon Go, dirinya juga menyampaikan jika pihaknya telah lama melarang penggunaan smartphone kepada anggota TNI AL, khususnya untuk mengakses internet, video streaming dan lainnya. Hal tersebut untuk menghindari pelacakan.
"Saya sudah (pelarangan penggunaan smartphone-red) lebih awal, masalahnya dengan GPS, video steraming dan sebagainya dapat diketahui posisi pengguna, untuk itu seluruh TNI AL dilarang menggunakan itu," tutupnya menambahkan.