Demokrat Anggap Penanganan Macet Mudik Era Presiden SBY Lebih Baik
Banyak korban berjatuhan akibat kemacetan parah tersebut
![Demokrat Anggap Penanganan Macet Mudik Era Presiden SBY Lebih Baik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/macet-brebes-nih2_20160713_161232.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemacetan parah saat arus mudik terjadi di tol Brebes Timur (Brexit).
Banyak korban berjatuhan akibat kemacetan parah tersebut.
Partai Demokrat pun membandingkan kemacetan saat arus mudik di era Presiden SBY dengan yang terjadi saat ini.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP-PD) Didi Irawadi Syamsuddin saat masa Pemerintahan Presiden RI ke-6 (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono, persiapan menghadapi mudik lebaran dilakukan sangat serius.
Rapat digelar berkali-kali dengan melibatkan seluruh departemen/kementerian dan lembaga terkait. Persiapan dilakukan sangat matang dan tidak terburu-buru.
“Puluhan jam berada di bus yang nyaris tidak bergerak, sekuat apa pun seseorang tentulah kondisinya akan melemah. Kita harapkan kejadian ini tidak terulang lagi,” ujar Didi Irawadi dalam pernyataannya Sabtu(23/7/2016).
Pada kesempatan tersebut Didi juga menjelaskan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat kembali memberikan santunan kepada korban kemacetan di tol Brebes Timur Exit (Brexit) yang terjadi pada saat arus mudik lebaran 1447 hijriah lalu.
Kali ini kepada suami dari almarhum Susiyani (36) di Kampung Cibinong, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (22/7) petang.
Sumbangan sebesar Rp30 juta tersebut diberikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP-PD) Didi Irawadi Syamsudin, Bendahara Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Anton Suratto dan Ketua Divisi Komunikasi Publik Imelda Sari kepada Irwan Khaerudin, suami almarhumah Susiyani.
Irwan menceritakan ia beserta istri dan anaknya naik bus Minggu (3/7) pukul 13.30 WIB, menuju kampung halaman Susiyani di Desa Ketawang Kecamatan Grabak, Kabupaten Purworejo.
Namun saat tiba di tol Kanci-Pejagan bus yang dikendarainya terjebak macet parah hingga 27 jam. Susiyani tewas dalam bus pada hari Senin (4/7 pukul 16.30 WIB.
“Istri saya wafat setelah menempuh perjalanan selama sekitar 27 jam,” ujar Irwan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.