Bekali Calon Praja TNI, Panglima TNI: Jadilah Seorang Pemimpin Bukan Bos
Gatot berpesan agar mengsah hati untuk bagaimana memimpin anggota dan satuan dengan baik
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan pembekalan kepada 420 Capaja (Calon Perwira Remaja) TNI Tahun 2016, di Gedung Lily Rochly, Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (24/7/2016).
Dalam kesempatan itu, Gatot berpesan agar mengsah hati untuk bagaimana memimpin anggota dan satuan dengan baik, menyentuh, menyelami, mengetahui dan memahami kehidupan prajurit serta tingkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap anggota guna mengetahui permasalahan yang dihadapi anak buah.
"Jadilah kalian seorang pemimpin, bukan seorang bos," kata Gatot.
Menurut Panglima TNI tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia kedepan tidaklah ringan, hal tersebut antara lain dilatar belakangi oleh perkembangan lingkungan strategis serta beberapa permasalahan global, mulai dari pesatnya peningkatan populasi penduduk dunia, menipisnya energi, kelangkaan pangan dan air.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menuturkan bahwasanya konflik-konflik di dunia lebih dari 70 persen berlatar belakang perebutan energi fosil, jika saat ini lokasi konflik dunia berasal di Timur Tengah atau yang kita kenal dengan sebutan Arab Spring, maka ke depan konflik dunia akan bergeser ke arah negara-negara dunia kaya akan sumber daya alam yang berada di equator, termasuk Indonesia.
"Itulah ancaman nyata terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.
Sementara itu, Panglima TNI juga mengatakan bahwa ancaman nyata bangsa Indonesia saat ini adalah penyalahgunaan narkoba dan merupakan salah satu bentuk proxy war.
"Berdasarkan data tahun 2016, bahwa 5,1 juta penduduk Indonesia menyalahgunakan narkoba, hal ini akan melemahkan generasi muda bangsa sehingga tidak berkualitas (lost generation)," kata Gatot.
Dirinya juga mengingatkan bahwa sebagai calon pemimpin TNI di masa depan, dituntut sebagai pemimpin yang handal, disamping itu juga harus memiliki peran sebagi komandan, orang tua, teman, guru dan pelatih.
"Pemimpin lapangan harus selalu dekat dengan anak buah, sehingga tahu apa yang menjadi permasalahan anggota di satuan," ujarnya.
"Jadikan kehadiran kalian sebagai solusi, bukan beban selama bertugas serta buatlah hal-hal yang menyenangkan dan damai di satuan masing-masing, dengan membangun jiwa korsa yang positif, dan bentuk anggotamu menjadi prajurit tangguh yang berkarakter jati diri TNI, pandai, terampil, memiliki fisik prima, pemberani dan pantang menyerah," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Menurutnya, profesi TNI adalah profesi mulia, setiap prajurit TNI adalah prajurit yang bermoral dan bermartabat, prajurit yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap profesinya serta prajurit yang rendah hati serta tidak arogan dan mencintai rakyat.
Terkait tentang kemimpinan, Panglima TNI kembali mengatakan agar para Capaja TNI berani bermimpi, meraih mimpi dan mimpi menjadi pemimpin bangsa.
"Kenapa orang sering gagal untuk menjadi pemimpin, karena mereka tidak bertindak dan berlaku sebagai pemimpin, melainkan berlaku seperti bos," ujarnya.
Mengakhiri pembekalannya, Panglima TNI menegaskan selesaikan tugas dan kepercayaan yang telah diberikan baik dari negara, pemerintah, panglima atau komandanmu, walaupun tidak menjadi yang terbaik, tapi selesaikan dengan akhir yang baik dan membanggakan, berbuatlah terbaik, berani, tulus dan ikhlas.
Pada upacara Praspa TNI-Polri Tahun 2016, Perwira yang dilantik 720 perwira remaja, dari Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian dengan rincian: Akmil 221 Perwira, AAL 91 Perwira, AAU 108 Perwira dan Akpol 300 Perwira (251 Taruna, 49 Taruni).
Dari lulusan terbaik Akademi TNI-Polri memperoleh gelar anugerah Adhi Makayasa, sebagai perwakilan yang akan dilantik Presiden RI.