Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rachmawati dan Mahathir Mohamad Tandatangani Kerja Sama Pendidikan

Yayasan Bung Karno menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Yayasan Kepemimpinan Perdana Malaysia dalam bidang pendidikan

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Rachmawati dan Mahathir Mohamad Tandatangani Kerja Sama Pendidikan
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Pendiri Yayasan Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri (kanan) dan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad saat menandatangani MoU Pendidikan usai orasi ilmiah yang disampaikan Mahathir Mohamad dalam rangka Dies Natalis Universitas Bung Karno ke-17 di Balai Kartini, Jakarta (25/7/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Bung Karno menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Yayasan Kepemimpinan Perdana Malaysia dalam bidang pendidikan, Senin (25/7/2016) di Balai Kartini, Jakarta.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan bersamaan dengan Dies Natalis Universitas Bung Karno (UBK),

Dalam penandatangan MoU tersebut Yayasan Bung Karno diwakili Rachmawati Soekarnoputri dan Yayasan Kepemimpinan Perdana diwakili mantan perdana menteri Malaysia,
Tun Datuk Seri Dr. Mahathir Mohamad.

Rachmawati menjelaskan bahwa melalui kesepakatan tersebut UBK akan menjajaki kerja sama pendidikan dengan beberapa universitas di Malaysia.

"Sebagai awalnya, kita akan berdiskusi dahulu dengan Yayasan Kepemimpinan Perdana untuk menentukan bidang-bidang apa saja yang bisa dilakukan kerja sama yang nantinya bisa berguna bagi civitas akademik UBK," kata Rachmawati.

Rachmawati pun menjelaskan pihak UBK akan memegang teguh pemikiran-pemikiran Presiden Pertama RI, Soekarno dalam menjalankan kerja sama tersebut.

BERITA TERKAIT

"Kita melakukan kerja sama ini sebagai bentuk fokus membangun ketahanan pendidikan di negeri ini," lanjut Rachmawati.

Sementara itu Mahathir Mohamad yang merupakan Presiden Kehormatan Yayasan Kepemimpinan Perdana mempersilakan siapa saja untuk mempelajari sejarah kebijakan perdana menteri yang pernah menjabat di Malaysia.

"Lewat kerja sama ini, UBK bisa mengakses segala dokumentasi mengenai perdana menteri-perdana menteri yang pernah menjabat di Malaysia. Siapa saja boleh datang ke perpustakaan kami untuk belajar mengenai hal tersebut," ungkap Mahathir.

Yayasan Kepemimpinan Perdana sendiri didirikan untuk mendokumentasikan dan menyebarkan informasi mengenai sejarah dan kiprah Perdana Menteri yang pernah menjabat di Malaysia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas