Angin Kencang Robohkan Tenda di Lapangan Eksekusi Mati
Hujan deras disertai angin kencang di kawasan Nusakambangan, membuat tenda yang dibangun di lapangan tempat eksekusi mati roboh.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras disertai angin kencang di kawasan Nusakambangan, membuat tenda yang dibangun di lapangan tempat eksekusi mati roboh.
Pengacara terpidana mati Zulfiqar Ali, Saut Rajagukguk mengatakan, tenda tersebut rubuh terjadi saat kliennya belum menghadapi regu tembak.
"Iya sempat roboh dan banyak petugas yang berkompeten di sana basah kuyup," ujar Saut saat dihubungi, Jumat (29/7/2016) dini hari.
Namun, Saut belum mendapat kepastian apakah Zulfiqar sudah dieksekusi. Ia hanya menerima informasi bahwa cuaca di sana sangat buruk sehingga tenda yang dibangun itu rusak.
"Yang lain belum tahu, yang jelas di sana hujan deras. Kemungkinan tertunda," kata Saut.
Saudara Zulfiqar, Mahmud mengatakan, Zulfiqar sesekali masih diberikan bantuan pernapasan oksigen di ruang isolasi. Ia diketahui mengidap penyakit komplikasi jantung dan ginjal.
Informasi yang disampaikan Kompas TV, eksekusi mati telah dilakukan pukul 00.50 WIB. Pelaksanaan ini mundur 50 menit dari jadwal semula.
Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Kejaksaan Agung.
Terpidana mati asal Pakistan itu sempat dikunjungi oleh anak dan saudaranya di sel isolasi di lapas Nusakambangan.(Ambaranie Nadia Kemala Movanita)