Terpidana Mati Asal Nigeria Merasa Didiskriminasi karena Warna Kulit
Mereka juga mengeluhkan perlakuan hukum yang ditujukan kepada mereka.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana mati asal Nigeria, yaitu Seck Osmane, Michael Titus Igweh, dan Humprey Ejike sempat menuliskan curahan hati mereka dalam sebuah surat.
Dalam surat tersebut terbersit kalimat di mana mereka merasa ketidakadilan dalam proses hukum yang mereka jalani.
"Kenapa pemerintah Indonesia tetap membunuh kami seperti ayam. Apakah karena kami dari Nigeria? Apakah karena kami berkulit hitam," tulis mereka dalam surat tersebut.
Mereka juga mengeluhkan perlakuan hukum yang ditujukan kepada mereka.
"Kami tidak sempat mengajukan grasi kepada Presiden Indonesia. Kami tidak pernah mendapatkan kebenaran. Sementara warga negara lain yang proses hukumnya sudah selesai tidak dieksekusi," kata mereka dalam surat tersebut.
Surat tersebut disimpan oleh Pendeta Karina sebagai pendamping rohani para terpidana mati menjelang eksekusi.
"Surat itu saya yang menulis tapi dari curahan hati mereka. Mereka begitu tegar menghadapi kematian yang sudah di depan mata," kata Karina.