Faisal Basri: Sudirman Said Diganti karena Blok Masela
Pak Sudirman Said dan teman-teman kan (pendukung) off shore
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam reshuffle jilid II, Presiden Joko Widodo mengganti Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Sudirman Said, dengan Archandra Tahar.
Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Faisal Basri, mengaku yakin perombakan di tubuh Kementerian ESDM terkait dengan blok Masela.
Latar belakang Archandra Taher adalah ahli minyak dari perusahaan minyak di Houston, Amerika Serikat (AS).
Perusahaan tempat dimana Archandra bekerja adalah perusahaan yang melakukan uji kelayakan kilang minyak on shore blok Masela.
"Pak Sudirman Said dan teman-teman kan (pendukung) off shore, nah dipilih teman-teman yang setuju on shore, ya pak menteri yang sekarang dengan perusahaannya yang di Houston itu,"ujarnya kepada wartawan usai menghadiri diskusi di Vetteran afe, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).
Untuk blok Masela, Presiden Joko Widodo akhirnya memilih untuk membangun kilang minyak di darat atau on shore.
Keputusan tersebut bertentangan dengan usulan Sudirman Said, yakni pembangunan kilang lepas pantai atau off shore.
Sisi positif penunjukan Archandra Taher, adalah presiden mmemiliki pemantu yang satu visi dengannya.
Selain itu Archandra Taher juga merupakan seorang ahli perminyakan deep water, atau laut dalam.
Kedepannya Indonesia akan lebih banyak lagi berurusan denngan perminyakan laut dalam.
"Jadi reshuffle ini untuk memuluskan rencana-rencana pak Jokowi," ujarnya.