Haris: Baru Polri yang Temui Saya, BNN Hanya Telepon, Bea Cukai dan Mabes TNI Belum Sama Sekali
Sejauh ini baru perwakilan Mabes Polri, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, yang menemuinya untuk membahas testimoni Freddy Budiman.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator KontraS, Haris Azhar menerima seribu lebih pesan singkat atau SMS dari warga pasca-dirinya mengungkapkan pengakuan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman.
Pengakuan yang berisi tentang dugaan keterlibatan penegak hukum dalam bisnis penyelundupan narkoba mendapat respons luar biasa di akun media sosial Haris.
Namun, respons dari instansi yang disebut, justru menurutnya biasa saja.
Sejauh ini baru perwakilan Mabes Polri, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar, yang menemuinya untuk membahas testimoni Freddy Budiman ini sejak dirinya menyampaikan ke media massa pada Jumat (29/7) lalu.
Sementara, perwakilan BNN baru sebatas menanyakan informasi tersebut melalui saluran telepon. "Bea Cukai, pihak Mabes TNI dan lainnya belum," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Haris, sudah ada puluhan advokat atau pengacara yang bersedia melakukan pendampingan secara hukum untuk mengantisipasi perlawanan secara hukum atas upaya dirinya mengungkap kebenaran testimoni Freddy Budiman ini.
Ia menambahkan, dirinya siap datang dan memberikan keterangan jika pihak Panja Penegakan Hukum dari Komisi III DPR mengundangnya.
"Sampai sekarang belum ada telepon dari Komisi III, malah saya lagi menunggu juga. Mungkin belum karena DPR masih reses. Tapi, anggota Komisi III dari PPP, Arsul Sani sudah menelepon saya, dia bilang kalau saya kemungkinan akan diundang ke Komisi III. Kalau dipanggil, saya akan datang," katanya.