Wacana Full Day School, Cara Unik Mendikbud Perkenalkan Diri Kepada Publik
"Trik yang dilakukan Mendikbud baru ini membuatnya dari nothing menjadi everyone care about him,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjadi perhatian masyarakat setelah melontarkan ide Full Day School atau sekolah seharian penuh.
Peneliti Renaissance Political Research and Studies (RePoRT), Ibnu Hasan Mahfud mengatakan ide tersebut disambut pro kontra di masyarakat meskipun baru dalam tahap wacana.
Bahkan tidak sedikit yang menghujat, tapi banyak juga yang mendukung dengan berbagai catatannya.
"Bagi saya apa yang dilakukan oleh Muhadjir selaku orang baru dalam jajaran Kabinet Kerja Jokowi-JK adalah sebuah cara yang dilakukannya guna mengajak masyarakat berkenalan."
"Apalagi jabatannya saat ini sebelumnya diisi sosok yang cukup populer ditengah masyarakat, sehingga perlu cara yang sedikit berbeda agar masyarakat "ngeh" bahwa Mendikbud hari ini bukan lagi Anies Baswedan tapi Muhadjir Effendy," jelas Hasan melalui pesan singkat, Rabu (10/8/2016).
Menurut Hasan, cara berkenalan yang sedikit berbeda ini cukup sukses dilakukan Muhadjir.
Terbukti dalam tiga hari ini semua orang memperbincangkan keberadaannya, termasuk Parpol, Ahok, dan Wapres pun ikut berkomentar soal hal tersebut.
Hasan pun mengira popularitasnya kini nomor dua setelah Sri Mulyani dari orang-orang yang baru masuk dalam kabinet.
Menurutnya, tak heran jika kemudian isunya menjadi trending topic dan sampai ada petisi yang menolak full day school.
"Trik yang dilakukan Mendikbud baru ini membuatnya dari nothing menjadi everyone care about him," imbuhnya.
Ia mengatakan sebelum menjabat sebagai Menteri, sosok Muhadjir masih belum begitu familiar dalam wajah perpolitikan Indonesia.
Bahkan, beberapa pihak tidak menyangka namanya mampu menyodok dalam kabinet dan menggantikan menteri yang kinerjanya tidak bisa dibilang buruk dalam kabinet kerja.
"Khalayak sebelumnya hanya tahu bahwa dirinya tak lebih dari sekedar representasi wajah Muhammadiyah di kabinet. Namun, dengan hadirnya isu full day school ini menjadikan dirinya dikenal publik secara luas tanpa perlu sibuk memperkenalkan diri," tuturnya.