Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Jemput Bola Pastikan Kesehatan Jemaah Haji di Tanah Suci

"Sehingga bila menemukan Jemaah yang sakit atau ada keluhan-keluhan bisa kita tangani secara cepat,”

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemenkes Jemput Bola Pastikan Kesehatan Jemaah Haji di Tanah Suci
MCH
Petugas haji sedang memasangkan masker kepada jemaah haji di Madinah, Kamis (10/8/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Guna memberikan penyuluhan kesehatan kepada calon Jemaah haji, Kementerian Kesehatan membentuk Tim Promotif dan Preventif.

Tim ini pada prinsipnya tidak menunggu Jemaah haji sampai jatuh sakit.

Rapi tim ini akan menjemput bola ke setiap hotel tempat calon Jemaah haji tinggal selama di Madinah.

“Pada prinsipnya kita tidak menunggu yang sakit," ujar Ketua Tim Promosi dan Preventif dokter Yan Bani Luza di Madinah., Arab Saudi, Kamis (11/08/2016).

Tim tersebut akan melihat dan memantau kondisi jemaah atas petunjuk dokter kloter atau dari Tim Promotif dan Preventif disektor-sektor.

Kemudian tim tersebut pun mengumpulkan informasi mengenai keadaan jemaah haji dari ketua regu .

"Sehingga bila menemukan Jemaah yang sakit atau ada keluhan-keluhan bisa kita tangani secara cepat,” katanya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, Tim tersebut menjadi terobosan baru dari Kementerian Kesehatan untuk memastikan kesehatan jemaaah haji.

“Tahun ini, Tim ini lebih terstruktur dan lebih terorganisir,” ucapnya.

Di Madinah terbagi dalam empat sektor pemondokan yang digunakan sebagai tempat tinggal.

Maka dari itu Tim ini terbagi menjadi empat tim, satu tim berjumlah 6-7 orang yang dibantu tenaga pendamping kesehatan yang berasal dari mukimin.

Disamping itu juga ditambah dengan pengemudi yang sekaligus menjadi penerjemah.

Yan berharap agar Jemaah haji Indonesia sehat selalu.

Tapi, kebanyakan jemaah haji yang berisiko tinggi dengan presentase 60 hingga 70 persen sehingga penanganannya harus cepat.

Karena itu partisipasi dari seluruh unsur terkait sangat penting.

Agar kasus-kasus jemaah risiko tinggi bisa ditangani sesegara mungkin dan angka pesakitan dapat dicegah. (MCH)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas