IJTI Desak Anggota TNI AU Penganiaya Wartawan di Medan Diproses Hukum
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia mendesak TNI AU menghukum anggota TNI AU yang menganiaya wartawan saat bertugas meliput sengketa lahan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
"Aku diancam dibunuh. Dia bilang kukeluarkan isi perut kau ya, sambil memukulkan pentungan dengan keras ke perut dan rusukku. Itu yang namanya Romel," kata Array.
Selain itu, Array masih mengingat beberapa nama yang memukulinya. "Si Romel itu, aku masih ingat nama yang mukuli, ada Retno, dan Prasetyo. Yang lain enggak bisa aku ingat," ujarnya.
Untungnya Teddy, yang juga wartawan datang menghampirinya, meminta tolong agar Array dilepaskan. Teddy membawa Array dan mereka berusaha keluar dari lokasi menggunakan motor.
"Tapi di tengah jalan, ada pos penjagaan lagi. Kami dihalau-halau, ada yang narik lagi, mau dipukuli lagi. Tapi Teddy langsung tancap gas," masih kata Array.
Setelah itu Array dan Teddy sampai ke lokasi yang lebih aman di sekitar CBD Polonia. Di situlah beberapa wartawan berkumpul.
Selain Array, Andri Safrin wartawan MNC TV juga menjadi korban kebrutalan anggota TNI AU. Hingga saat ini Safrin masih menjalani perawatan di RS Mitra Sejati.