Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khawatir Kondisi Psikis Gloria, Sang Bunda Ingin Anaknya Pulang Dari Karantina Paskibraka

Gloria Natapradja Hamel (16), siswa SMA Dian Didaktika Cinere, Depok, sampai Selasa (16/8/2016) pagi masih di asrama Cibubur, Jakarta Timur

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Khawatir Kondisi Psikis Gloria, Sang Bunda Ingin Anaknya Pulang Dari Karantina Paskibraka
FACEBOOK/GLORIA NATAPRADJA HAMEL
Gloria Natapradja Hamel. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gloria Natapradja Hamel (16), siswa SMA Dian Didaktika Cinere, Depok, sampai Selasa (16/8/2016) pagi masih di asrama Cibubur, Jakarta Timur, basecamp anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskiibraka) 2016.

Gloria batal dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka 2016 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena dianggap berkewarganegaraan Perancis yang ditandai dengan kepemilikan Paspor Perancis.

Ia masih tetap berada di karantina bersama anggota Paskibraka 2016 lainnya yang sudah dikukuhkan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (15/8/2016) kemarin.

"Sampai Selasa pagi ini, Gloria belum dipulangkan dan masih di asrama Cibubur. Saya khawatir dengan kondisi psikisnya meski dia tegar sewaktu saya hubungi," kata Ira, ibunda Gloria, melalui sambungan telepon, Selasa (16/8/2016) pagi.

Menurut Ira, Gloria masih menunggu kepastian dari pihak terkait terutama Menpora, apakah ia tetap bisa menjadi bagian Paskibraka 2016 yang akan mengibarkan bendera Pusaka dalam peringatan Hari Kemerdekaan RI di Istana Negara, atau tidak.

Sebab, kata Ira, Menpora Imam Nachrowi masih berupaya sampai saat terakhir, agar Gloria tetap menjadi bagian dalam pengibaran bendera Pusaka di istana, Kamis besok.

BERITA TERKAIT

"Kepastian soal nasib Gloria belum jelas. Belum ada informasi dari Menpora atau pihak lain sampai pagi ini. Jadi saya khawatir kondisi psikis anak saya, karena itu saya merasa dia lebih baik pulang saja, karena memang faktanya Gloria tidak dikukuhkan oleh Presiden, seperti teman-teman lainnya," kata Ira.

Apalagi kata Ira, di asrama Gloria akan melihat rekan-rekannya berlatih, sehingga dikhawatirkan terpukul karena tidak jadi dikukuhkan Presiden Jokowi.

"Memang sih, Gloria bilang, I'm Ok, I'm fine dan kendengaran sangat tegar sekali. Namun biar bagaimanapun pasti ada perasaan tidak menyenangkan di sana, karena batal dikukuhkan dan diam saja sementara teman-teman lainnya berlatih baris berbaris," kata Ira.

Karenanya, Ira berharap pihak terkait terutama Menpora memastikan secara cepat apakah Gloria masuk menjadi bagian Paskibraka 2016 atau tidak.

"Kalau tidak, supaya Gloria segera dipulangkan ke rumah. Supaya dia bisa menenangkan diri, setelah semua ini," kata Ira.

Seperti diketahui Gloria yang lolos seleksi anggota Paskibraka 2016 mulai dari tingkat kota, provinsi dan nasional batal dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka 2016 di saat-saat terakhir.

Penyebabnya, Kemenkumham menyatakan Gloria berkewarganegaraan Perancis karena memiliki paspor Perancis yang berlaku 2014 sampai 2019 mendatang.

Mesti sejak kecil tinggal di Cinere, Depok dan mengenyam pendidikan di sekolah di Cinere, Depok, sejak Play Group, TK, SD, SMP dan SMA, Gloria dianggap tidak berkewarganegaraan Indonesia karena memiliki paspor Perancis sejak 2014 lalu.

Gloria merupakan anak tunggal hasil pernikahan Ira Natapradja, perempuan asal Subang, Jawa Barat, dengan Didier Hamel, pria berkewarganegaraan Perancis yang merupakan seniman pengelola galeri barang seni di Kemang, Jakarta Selatan.

Sejak kecil Gloria tinggal di Perumahan Megapolitan Estate, Jalan Sulawesi, Blok G Nomor 96A, Cinere, Depok sampai saat ini bersama ayahnya Didier.

Gloria mengaku jika sudah wajib memilih ia akan memilih Indonesia sebagai kewarganegaraannya.

Uun (50) pengasuh Gloria sejak bayi, menuturkan meski memiliki ayah berkewarganegaraan Perancis, Gloria hanya beberapa kali saja ke Perancis dan lebih banyak di Indonesia.

"Itu juga karena ingin menemui neneknya dan diajak sama ayahnya," kata Uun saat ditemui Warta Kota, di rumah Gloria di Perumahan Megapolitan Estate, Jalan Sulawesi, Blok G, Nomor 96 A, Cinere, Depok.

Menurut Uun, terakhir kali Gloria ke Perancis sekitar 5 tahun lalu. "Jadi sangat jarang Gloria ke Perancis. Dia lebih senang di Indonesia atau bahkan ke Subang, ke kampung asal ibunya," kata Uun.

Uun menceritakan ibunda Gloria melahirkan Gloria tahun 2000 lalu di RS Puri Cinere.

"Jadi Gloria itu lebih Indonesia banget, karena memang sejak kecil di sini," kata Uun.

Karenanya saat masuk seleksi menjadi anggota Paskibraka beberapa bulan lalu, Gloria tampak semangat sekali.

"Tapi sekarang dia jadi terpukul sekali karena dinyatakan gak lolos cuma gara-gara disangka kewarganegaraan Perancis. Kami jadi ikut sedih semua," kata Uun.

Menurut Uun, sejak awal, ibu Gloria, Ira sudah memaparkan fakta bahwa Gloria adalah keturunan Perancis.

"Kalau memang gak bisa lolos karena itu, harusnya sejak awal digugurkan. Bukannya tinggal beberapa hari lalu dinyatakan gak lolos. Gloria jadi sangat terpukul, karena sejak awal antusias dan semangat jadi Paskibraka," kata Uun.

Uun mengaku masih berharap, Gloria tetap bisa menjadi anggota Paskibraka dan mengibarkan bendera pusaka saat peringatan Hari Kemerdekaan di Istana Negara.

"Keluarga dan kami berharap Gloria tetap bisa jadi anggota Paskibraka 2016 dan ikut upacara di Istana bawa bendera pusaka," kata Uun berharap.

Seperti diketahui Gloria adalah siswa SMA Dian Didaktika Cinere yang gugur menjadi anggota Paskibraka di saat terakhir, meski sudah mengikuti tahapan dan seleksi sejak dua bulan terakhir.

Penyebabnya karena Gloria diketahui memiliki paspor Perancis sehingga kewarganegaraannya dipertanyakan. (Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas