Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luhut Panjaitan seorang pria yang diamankan di Istana Negara memiliki KTP dengan alamat RT 03 RW 06, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tanpa nomor rumah.

Alamat tersebut ternyata palsu.

Partini, istri dari ketua RT 03 mengaku sama sekali tidak kenal dan belum pernah melihat yang namanya Luhut Panjaitan.

Namun, ia akui suaminya pernah mengurus KTP untuk laki-laki yang mengaku sebagai Jendral bintang satu itu.

"Orangnya kayak gimana, saya tidak tahu. Tapi KTP-nya memang (dibuat) di sini, kita kan hanya menolong saja," ujarnya saat ditemui.

Dari suaminya, ia mengetahui bahwa Luhut bisa memiliki KTP di lingkungan tersebut, karena dibantu seorang kerabatnya yang tinggal di wilayah itu, bernama Monique.

Kerabatnya itulah yang datang minta dibuatkan KTP untuk Luhut.

Partini mengakui bahwa Monique memang kerap meminta tolong suaminya, untuk dibuatkan KTP bagi saudara-sausara Monique dari Sumatera Utara.

Monique sendiri diketahui sedang tidak berada di kediamannya, di wilayah RT 03.

Warga Kehormatan Brimob

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, mengatakan Luhut Panjaitan diberi penghargaan dan pangkat luar biasa sesuai Surat No : B/122/I/2016/Korbrimob perihal Pemberitahuan Pemberian Warga kehormatan Korbrimob Polri.

Surat ini merujuk Kep Kakorbrimob Polri No : Kep/57/XI/2014 tentang Penganugerahan Warga Kehormatan a.n. Brigjen Pol (Tituler) Ir. LUHUT PANJAITAN, SE, SH.

"Dia menggunakan baju PNS Polri. Dia tidak mengetahui bahwa baju dinas dengan pangkat bintang satu tituler hanya digunakan pada saat menerima penghargaan saja," ujar Awi, kepada wartawan, Rabu (17/8/2016).

Dia dapat masuk ke dalam tenda kehormatan istana negara karena memiliki surat undangan resmi yang dikeluarkan istana negara yang ditujukan kepada Brigjend Pol (Tit) L Panjaitan.

Akhirnya, dia diamankan petugas keamanan dalam di tenda tamu kehormatan istana negara.