Hidayat Nur Wahid: Harus Dihargai Arcandra Mau Mengabdi di Indonesia
Apapun yang terjadi kepada Arcandra Tahar harus dihargai, memilih mengabdi untuk Indonesia dan meninggalkan kariernya di Amerika Serikat.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apapun yang terjadi kepada Arcandra Tahar harus dihargai, memilih mengabdi untuk Indonesia dan meninggalkan kariernya di Amerika Serikat.
"Dia mau dipanggil ke Indonesia, pulang untuk menjadi menteri," ujar Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2016).
Karier Arcandra moncer di bidang minyak dan gas. Selama puluhan tahun menetap di AS dan memegang beberapa hak paten yang diakui dunia internasional.
Hidayat meyakini kemauan Arcandra balik ke Indonesia untuk membantu persoalan migas, meski belakangan terpaksa terlempar karena statusnya memiliki dua kewarganegaraan. Sementara Indonesia hanya menganut satu kewarganegaraan.
"Dia di sana tidak diributin wartawan, tidak didemo, enggak ngurusin ini dan itu, enggak ruwet begitu, kok dia mau pulang ke Indonesia," imbuh Hidayat.
Arcandra hanya 20 hari saja menjabat Menteri ESDM, menggantikan pendahulunya Sudirman Said. Pria asal Minang itu memiliki paspor AS.
Status kewarganegaraan Arcandra masih terus diperdebatkan. Sudah sepantasnya negara menghargai pengorbanan Arcandra, dengan memberinya status WNI.
"Kalau beliau masih ingin (jadi WNI) dan saya kira Indonesia memerlukan seorang ahli semacam ini, ya segara saja diproses," sambung Hidayat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.