Polisi Visum Jenazah Warga Uighur China yang Tertembak di Poso
Jenazah tersebut diterima oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulteng, Kombes Pol Helmi Kuarta.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah Ibrohim, warga Suku Uigur China, yang tewas saat baku tembak dengan Satgas Tinombala sudah dibawa ke RS Bhayangkara Palu.
Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto mengatakan jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk keperluan visum et repertum oleh tim inavis dan Dokpol dipimpin oleh Kabid Dokkes AKBP Iis Arifin.
"Jenazah Ibrohim pukul 17.30 WITA tiba di RS Bhayangkara Palu, dibawa menggunakan mobil ambulans milik Dokkes Polda Sulteng dan mendapat pengawalan oleh 1 tim Waltis," ucap Hari, Kamis (18/8/2016).
Jenazah tersebut diterima oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulteng, Kombes Pol Helmi Kuarta.
"Saat ini jenazah mendapat penanganan visum et repertum oleh tim inafis dan Dokter Kepolisian," tambahnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menuturkan saat pimpinan kelompok yakni Santoso alias Abu Wardah masih hidup, jumlah Suku Uigur yang menjadi pengikutnya ada enam orang.
Kini keenam warga Uigur itu berkurang, ada yang tertangkap hidup hingga tewas tertembak. Dan yang terakhir ialah Ibrohim.
"Suku Uigur di sana tinggal satu, Ibrohim itu. Kemarin kan dia terlibat kontak tembak dan tewas, ditemukan juga senjata M16," ungkap Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan dengan tewasnya Ibrohim kini sudah tidak ada lagi Suku Uigur di Poso yang menjadi anak buah Santoso. Sekarang jumah DPO kelompok Santoso tinggal 14 orang.
Untuk diketahui, terjadi kontak tembak antara kelompok Santoso dengan Satgas Tinombala, Rabu (17/8/2016) di Desa Padopi, Kecamatan Poso Pesisir.
Akibat kontak tembak itu, satu orang tewas yakni Ibrohim, suku Uigur sementara satu orang lainnya berhasil kabur dan kini dalam perburuan.
Kapolda Sulawesi Tengah, Rudy Sufahriadi mengatakan awal kejadian tersebut berdasarkan informasi dari laporan intelijen ke tim Satgas.
Saat tim Satgas melakukan penyisiran berdasarkan laporan intelijen, tim melihat dua orang tidak dikenal.
Untuk memastikan siapa dua orang tersebut, aparat meneriaki sandi Operasi Tinombala tapi malah dibalas dengan tembakan dan lemparan bom lontong dari dua orang tersebut.
Kontak tembak pun terjadi antara Satgas dengan kedua orang itu. Usai baku tembak mereda, aparat melakukan penyisiran di lokasi.
Ditemukan satu orang tewas tertembak berjenis kelamin laki-laki dari Suku Uigur. Sementara satu orang lain melarikan diri dan masih dalam pengejaran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.