Kata Opik, Minat Baca Anak dan Remaja di Desa Lebih Baik dari Kota
Diungkapkan Opik, minat baca bagi anak-anak dan remaja khususnya di pedalaman sudah lebih baik.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Komunitas Ngejah di Garut, Jawa Barat, Nero Taopik Abdillah atau Opik ikut bersuara soal minat baca di Indonesia.
Untuk diketahui, komunitas membaca yang dirintis Opik yakni Komunitas Ngejah menjadi pemenang pertama dalam Gramedia Reading Community Competition 2016.
Selain itu, Komunitas Ngejah juga menyabet posisi juara favorit dan berhak mendapatkan beragam hadiah serta uang tunai untuk memajukan komunitasnya.
Warga asal Kampung Sukawangi RT 01 RW 01 Desa sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut ini mengatakan saat ini minat baca di tingkat anak-anak dan remaja sudah baik.
"Banyak yang berpendapat minat baca di Indonesia itu rendah. Kalau menurut saya, minat baca anak-anak dan remaja sudah baik," ungkap Opik saat ditemui Sabtu (27/8/2016) di Perpustakaan Nasional Jakarta Pusat.
Diungkapkan Opik, minat baca bagi anak-anak dan remaja khususnya di pedalaman sudah lebih baik.
Berbeda dengan anak-anak di kota yang memang banyak kegiatan dan dipengaruhi gadget.
"Kalau anak di kota kan sudah sibuk, banyak kegiatan, beda dengan di kampung. Intinya minat baca saat ini itu belum membudaya. Kalau mau membudaya, ya fasilitas baca diperbaiki dan diperbanyak," tuturnya.
Opik menambahkan apabila pemerintah mau menggalakkan minat baca, harus ada kerjasama dengan komunitas dan taman baca.
Karena selama ini, perpustakaan yang ada, khususnya di daerah masih sangat terbatas dan tidak bisa diakses bagi anak-anak pedalaman.
"Kalau mau tingkatkan minat baca, negara harus kerjasama dengan elemen masyarakat seperti komunitas dan taman baca. Apresiasi gerakan yang sudah ada, sentuh dan kerjasama. Yang sudah ada itu diperkuat," ucapnya.