Ketika Jokowi Ikut Kontes Domba dan SBY Pilih Orasi Ilmiah
Aktivitas berbeda dua tokoh nasional, Jokowi dan SBY, di hari libur.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Dua tokoh nasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap melakukan aktivitas di hari libur, Sabtu (27/8/2016).
Aktivitas keduanya berbeda.
Jokowi mengikuti kontes domba Garut di Kebun Raya Bogor (KRB) sementara SBY menyampaikan orasi ilmiah dalam wisuda mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi batal menampilkan domba Garut miliknya.
Rupanya Jokowi minder setelah melihat domba milik peserta yang jauh lebih besar dan penampilannya kekar.
"Saat datang kesini saya kaget. Saya punya domba lima, belinya Rp 3 juta sampai 4 juta. Pikir saya sudah mahal, saya udah dapat domba ada tanduknya udah senang. Tapi begitu liat (domba garut) di sini udah minder," katanya saat memberikan sambutan di hadapan peternak domba dan kambing se- Indonesia.
Meski sempat batal ditampilkan, tapi diakhir acara stafnya membawa lima ekor dombanya ke atas panggung.
Spontan, seluruh peserta dan pejabat yang hadir tertawa termasuk Jokowi sendiri.
Lima domba peliharaan Jokowi ini ukurannya jauh lebih kecil dibanding domba garut lainnya.
Kelima domba ini telah diberi nama, yakni Bere, Beri, Dogar, Edo dan Nyai.
Jokowi pun tak menyangka kalau domba Garut miliknya ini akan dipamerkan juga di depan para peserta.
Kritik SBY
Sementara itu, SBY ketika memaparkan orasi ilmiahnya menyinggung banyak hal.
Ketua Umum Partai Demokrat ini menyindir pemerintah Jokowi dalam mewujudkan negara poros maritim.
Menurutnya, poros maritim yang selalu digaungkan pemerintah Jokowi belum terlihat secara nyata hingga saat ini.
"Saya sering mendengar kita ini bangsa maritim, negara kepulauan wajib hukumnya harga mati pembangunan kita berwawasan maritim. Tapi yang saya dengar, yang saya ikuti sebatas retorika," kata SBY saat memaparkan orasi ilmiahnya dalam wisuda mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Sabtu (27/8/2016).
SBY menilai kondisi maritim Indonesia tidak akan berubah jika hanya sebatas menggaungkan retorika semata.
"Without action, without policy, without actual program to be implementation," ujarnya.
Kata SBY, jika Indonesia tidak memiliki wawasan maritim dalam pembangunan ekonomi maka kita hanya memikirkan, menyandarkan dan mengurus sumber dan potensi yang ada didaratan.