2,86 Juta Warga Indonesia Akan Menderita Oleh Efek La Nina
Pada periode ini dari 1 Januari 2016 hingga 1 September 2016, tercatat ada 1.495 bencana di Indonesia yang menyebabkan 257 orang meninggal
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, lebih dari dua juta masyarakat Indonesia menjadi korban bencana hidrometeorologi sepanjang tahun ini.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi munculnya fenomena La Nina di Indonesia mulai awal September tahun ini.
Fenomena ini menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia mengalami hujan lebat dan bajir. Anomali hangatnya permukaan laut Indonesia juga diprediksi membuat kondisi cuaca kian memburuk hingga awal 2017.
"Kombinasi antara La Nina, dan anomali suhu muka air laut memberikan dampak signifikan meningkatnya bencana di Indonesia saat ini," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (2/9/2016).
BNPB mencatat, pada periode ini dari 1 Januari 2016 hingga 1 September 2016, tercatat ada 1.495 bencana di Indonesia yang menyebabkan 257 orang meninggal dunia.
"Sementara, 2,86 juta orang menderita dan mengungsi, dan ribuan rumah rusak. Lebih dari 95 persen dari bencana tersebut adalah bencana hidrometeorologi yang dipengaruhi oleh cuaca. Untuk bencana banjir, BNPB mencatat ada 535 kejadian dengan dampak 70 orang meninggal dan 1,94 juta jiwa menderita dan mengungsi, " katanya.
Selain banjir, bencana besar yang ditimbulkan adalah longsor.
"Hingga 1 September 2016, terdapat 323 kejadian longsor yang menyebabkan 126 orang meninggal dan 18.655 jiwa menderita dan mengungsi," katanya.
Sutopo mengatakan, angka kematian akibat bencana hidrometeorologi mengalami peningkatan hingga 54 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Untuk dampak kerusakan, sepertinya juga akan meningkat terus sampai akhir tahun nanti, " katanya. (Banu Adikara)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.