Mantan Ajudan JK Mengitung Hari Gantikan Budi Gunawan
Politikus PDIP itu menyampaikan Budi Gunawan akan ditanya mengenai fungsi dan peran badan intelejen sesuai UU yang berlaku.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Kalemdikpol Komjen Pol Syafruddin tersenyum lebar saat ditanyakan kesiapannya untuk menggantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri. Komjen Pol Budi Gunawan, sedianya akan meninggalkan kursi orang nomor dua di institusi Polri itu karena ditunjuk oleh Presiden Jokowi menggantikan Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saya siap. Tapi tanyakan Pak Kapolri," kata Syafruddin saat ditemui di Gedung DPR, Senin (5/9).
Kemarin, Syafruddin bersama sejumlah perwira tinggi (Pati) Polri mendampingi Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian untuk melaksanakan rapat kerja dengan Komisi III DPR. Komjen Pol Budi Gunawan memulai karir kepolisiannya sejak 1983 silam. Sementara Komjen Pol Syafruddin memulai karir kepolisiannya dua tahun setelah Budi Gunawan.
Komjen Syafruddin, tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Pada tahun 2004, ia pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden RI pada masa pemerintahan SBY-JK. Pernah menjabat sebagai Wakapolda Sumatera Utara pada tahun 2009.
Kemudian, menjadi Kapolda Kalimantan Selatan di tahun 2012, dan pernah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri, tahun 2012, dan kini menjabat sebagai Kalemdikpol hingga sekarang, sebelum resmi ditunjuk sebagai Wakapolri.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifkli Hasan menilai penunjukkan Syafruddin sebagai suksesor Budi Gunawan dinilai tepat. "Saya menilai Syafruddin juga sosok yang kaya pengalaman seperti Budi Gunawan. Senior dan junior ini akan mempererat hubungan dan kerja sama Polri dan BIN," ujar Zulkifli Hasan.
Komjen Pol Budi Gunawan memulai karir kepolisiannya sejak 1983 silam. Sementara Komjen Pol Syafruddin memulai karir kepolisiannya dua tahun setelah Budi Gunawan.
Budi Gunawan tinggal menunggu persetujuan dari DPR RI. Zulkifli yang juga menjabat Ketua Umum Partai Amanat Nasional berharap DPR RI segera mengesahkan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN secara aklamasi.
"Saya sudah minta anggota Fraksi Partai Amanat Nasional untuk melobi teman-teman lain di DPR RI agar Budi Gunawan bisa menjadi Kepala BIN secara aklamasi," ungkap Zulkifli
Rencananya, DPR dalam hal ini Komisi I DPR --membidangi masalah pertahanan dan keamanan serta hubungan luar negeri -- akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan kepada Komjen Pol Budi Gunawan. "Rabu komisi lakukan uji kelayakan, dan hari Kamis hasil uji kelayakan itu kita bwa ke paripurna, kemudian Insya Allah pada Jumat yang saya dengar akan dilakukan pelantikan di istana," Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus (TB) Hasanuddin memastikan.
Politikus PDIP itu menyampaikan Budi Gunawan akan ditanya mengenai fungsi dan peran badan intelejen sesuai UU yang berlaku. Ia juga memprediksi adanya pertanyaan lain yang akan ditanyakan ke Budi Gunawan.
"Saya nanti ada pertayaan ekstra yang menyangkut masalah dan fungsi intelejen juga menyangkut peran BIN dalam memberantas terorisme yang sekarang ini menjadi sentral pembicaraan," ujar Hasanuddin.
Presiden Jokowi sebelumnya mengutus Mensesneg Pratikno untuk mengantarkan surat usulan pergantian Kepala BIN ke DPR.Selama kurang lebih satu jam Pratikno melakukan pertemuan tertutup dengan Pimpinan DPR di lantai 3 Gedung Nusantara III ketika itu. Pimpinan yang hadir melakukan pertemuan dengan Pratikno antara lain Ketua Ade Komarudin, Wakil Ketua Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan.
Kepala BIN saat ini, Sutiyoso mengaku mendukung keputusan Presiden menunjuk Budi Gunawan menggantikan dirinya. Ia mengaku sudah dipanggil Presiden pada Kamis (1/9) lalu oleh Presiden Jokowi. "Aku mau diminta istirahat aku siap, mau disuruh mengabdi aku siap. Sekali lagi, sikap seorang prajurit ya seperti itu. Jadi dalam pergantian ini sama sekali tidak ada masalah," Sutiyoso memastikan.
"Hubungan saya dengan Presiden Jokowi juga baik-baik. Saya tetap mengikuti (Presiden) ke China juga seperti saya mengikuti beliau ke luar negeri. Suasananya seperti itu, cair terus," katanya lagi. (tribunnews/ferdinand/rahmat hidayat/kompas.com)