12 Tahun Berlalu, Suciwati Tetap Perjuangkan Keadilan untuk Munir
Tetap berjuang demi keadilan itulah semangat Suciwati saat ini.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah 12 tahun Suciwati ditinggalkan oleh suaminya Munir yang meninggal akibat racun arsenik saat perjalanan menuju Belanda dari Indonesia.
Tetap berjuang demi keadilan itulah semangat Suciwati saat ini.
Kepada Tribunnews.com saat ditemui di Omah Munir bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Suciwati menjelaskan dirinya mendapatkan semangat itu dari anak-anaknya yang mendorong dengan penuh keikhlasan untuk sebuah pengungkapan.
"Anak-anak yang tetap berikan saya semangat berjuang untuk Cak Munir, sampai sekarang, sampai kapanpun saya tidak mau lelah untuk Cak," tutur Suciwati di Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Sesekali terdengar suara seraknya, Suci menjelaskan rasa sepi juga dapat diatasi olehnya dengan begitu banyaknya pegiat HAM lainnya yang mendukung Suciwati selama ini sepeninggal Munir.
Wanita yang memakai kaos berwarna abu-abu dan terlihat mengepalkan tangannya itu justru mengatakan bukan kepada pemerintah dia berharap agar kasus Munir selesai.
Tetapi kepada anak muda Indonesia yang mau belajar mengenal pejuang HAM tersebut dan masyarakat Indonesia yang mau membantu agar kasus pelanggaran HAM lainnya terbongkar.
"Anak muda yang mau mencontoh Munir, itu yang saya harapkan. Bagaimana mereka mau dan berani mengungkapkan kebenaran. Itu saja," tambahnya.
Serta kepada seluruh pegiat HAM yang saat ini ada tidak henti meneriakkan mengenai kebenaran yang selama ini dirasa telah ditutup-tutupi oleh oknum-oknum penguasa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.